Ini Kisah Sukses Indonesia dalam Inklusi Keuangan Digital

- Admin

Kamis, 24 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sistem pembayaran QRIS. Foto:  ANTARA

Sistem pembayaran QRIS. Foto: ANTARA

INIKEPRI.COM – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, mengemukakan empat kisah sukses Indonesia yang mencerminkan dampak positif dari inklusi keuangan digital, dalam International Symposium Digital Financial Literacy Program To Promote Digital Financial Inclusion For Sustained Economic Growth yang merupajkan bagian ASEAN Fest 2023 pada Selasa (22/8/2023).

ASEAN Fest yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Jakarta Convention Center (JCC) pada 22-25 Agustus 2025, merupakan side event dari ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AMFGM) kedua tahun 2023.

Baca Juga :  Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate 6,00 Persen untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Juda Agung menyebutkan, pertama, dampak dari adanya e-commerce yang telah memperluas akses pemasaran erta mendorong kewirausahaan dan meningkatkan produktivitas UMKM.

BACA JUGA :

Ini Pengucapan QRIS yang Benar

QRIS Sebagai Alat Pembayaran Digital di Pulau Penyengat Dilaunching

Kedua, pembayaran digital antara lain introduksi dari QRIS oleh BI dan solusi mobile payment, yang telah meningkatkan efisiensi transaksi UMKM, mengurangi ketergantungan kepada uang tunai, dan memperluas basis pelanggan.

Kisah sukses ketiga adalah fintech lending yang telah membantu UMKM Indonesia mengatasi kendala pembiayaan dan mendorong ekspansi usaha.

Baca Juga :  Diskon Tarif Listrik PLN Dicabut Mulai Bulan Depan

Keempat adalah pembukuan dan akunting secara digital antara lain melalui introduksi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Informasi Keuangan) oleh BI yang telah memungkinkan UMKM untuk menyusun laporan keuangan terstandar secara mudah dan aman melalui media digital.

Dengan peran penting literasi keuangan digital terebut, Deputi Gubernur Juda menyampaikan tiga strategi untuk memperkuat literasi keuangan digital. Strategi itu adalah pertama, terciptanya kerangka kerja literasi keuangan digital yang masif, terstruktur dan targeted. Kedua, memperkuat perlindungan konsumen, dan ketiga, sinergi dan kolaborasi secara pentaheliks antara pemerintah, regulator, penyelenggara jasa keuangan, akademisi dan masyarakat umum.

Baca Juga :  17 Provinsi Sudah Tetapkan UMP 2023, Ini yang Tertinggi dan Terendah

Sebelumnya, Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan literasi keuangan digital masyarakat masih perlu ditingkatkan. Friderica mengatakan literasi masyarakat masih rendah.

“Literasi keuangan saat ini baru mencapai 49,6 persen dan literasi digital baru sekitar 3,5 dari skala 1 sampai 5,” ucap Friderica. (RBP)

Berita Terkait

BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen
Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah
Ada Empat Strategi agar Koperasi Tumbuh dan Berdaya Saing Tinggi
Menang di WTO, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Kekuatan Indonesia
Penduduk Miskin di Indonesia Turun 0,46 Persen pada September 2024
PMK 26/2024 Berikan Kemudahan Rush Handling bagi Pengguna Jasa
Sepanjang 2024, KEK Berhasil Himpun Investasi Rp82,6 Triliun
Pegadaian Dapat Restu OJK Jalankan Kegiatan Usaha Bulion

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:20 WIB

BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen

Minggu, 2 Februari 2025 - 09:42 WIB

Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah

Sabtu, 25 Januari 2025 - 21:45 WIB

Ada Empat Strategi agar Koperasi Tumbuh dan Berdaya Saing Tinggi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:00 WIB

Menang di WTO, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Kekuatan Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:14 WIB

Penduduk Miskin di Indonesia Turun 0,46 Persen pada September 2024

Berita Terbaru