Inovasi Digitalisasi Ekonomi Syariah Mendukung Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan

- Admin

Jumat, 27 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan tiga peran penting tersebut dalam International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (IIMEFC) yang ke-9, yang mengangkat tema “Accelerating Digitalization in Sharia Economy and Finance for Inclusive and Sustainable Growth in the Post Pandemic Recovery

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan tiga peran penting tersebut dalam International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (IIMEFC) yang ke-9, yang mengangkat tema “Accelerating Digitalization in Sharia Economy and Finance for Inclusive and Sustainable Growth in the Post Pandemic Recovery", di Jakarta, Rabu (25/10/2023). Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan tiga peran penting tersebut dalam International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (IIMEFC) yang ke-9, yang mengangkat tema “Accelerating Digitalization in Sharia Economy and Finance for Inclusive and Sustainable Growth in the Post Pandemic Recovery”, di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

BACA JUGA :

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Jadi 5,75 Persen

Buka Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Pemprov Jabar, BEI, OJK, bank bjb serta bjb Sekuritas Siap Akselerasi Literasi & Inklusi Pasar Modal Kepada ASN

Pertama, lanjut Perry, Rahmatan lil Alamin, bagaimana menyelaraskan penguatan ekonomi dan keuangan syariah dengan penerapan prinsip ketulusan sehingga mampu memberikan manfaat kebaikan bagi masyarakat luas.

Kedua, Amanah, yaitu prinsip yang mendorong manusia menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab guna mendukung ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih Baik dari Prakiraan

Ketiga, prinsip keadilan melalui pemanfaatan teknologi digital akan memperkuat eksyar sebagai instrumen keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.

Untuk mendukung hal tersebut, Bank Indonesia terus mendorong terbentuknya ekosistem riset dan formulasi kebijakan di bidang eksyar yang difokuskan untuk mengoptimalkan inovasi digital dan kebermanfaatannya.

Bank Indonesia, dalam implementasinya terus berinovasi dalam perumusan kebijakan pengembangan eksyar yang mendorong pemerataan distribusi pendapatan melalui Zakat, Infaq, Sadaqah dan Waqaf (ZISWaf); dan memulihkan perekonomian melalui berbagai sektor ekonomi terkait seperti industri makanan halal, pakaian, dan pariwisata.

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini merupakan wujud nyata komitmen Bank Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan eksyar melalui sumbangan pemikiran akademik/riset yang dihasilkan guna memberikan masukan kebijakan yang konstruktif dan inovatif, sehingga pertumbuhan yang infklusif dan berkelanjutkan dapat tercapai.

Baca Juga :  Direktur bank bjb Raih Penghargaan Best CEO 2023 dari The Iconomics

Pada penyelenggaraan IIMEFC tahun ini, terdapat tiga prominent scholars yang menyampaikan buah pemikirannya terkait isu ekonomi dan keuangan digital, inklusi perekonomian dan prinsip-prinsip syariah.

Prof. Muliaman Hadad, Indonesia dalam paparannya mengangkat isu terkait strategi dan kunci meningkatkan inklusi keuangan ekonomi dan sosial dari perspektif negara berkembang. Prof. Iftekhar Hasan dari Fordham University – USA, menekankan aspek interrelasi antara budaya Islam, teknologi digital dan keberlanjutan dalam menghadapi meningkatnya ketidakpastian.

Tak kalah pentingnya, Prof. Meryem Duygun dari Nottingham University – United Kingdom menitikberatkan pentingnya upaya yang ditempuh dalam meningkatkan inklusivitas melalui literasi keuangan di dunia keuangan digital.

IIMEFC merupakan kegiatan tahunan dari jurnal yang dikelola oleh Bank Indonesia, yaitu Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) yang telah terakreditasi internasional. JIMF sebagai jurnal ilmiah berhasil meningkatkan kualitas dan reputasinya berdasarkan status akreditasi jurnal, baik nasional maupun internasional. Akreditasi JIMF di tingkat nasional pada Science and Technology Index (Sinta) telah mencapai Sinta-1, yang merupakan tingkat akreditasi nasional tertinggi.

Baca Juga :  Promo Spesial Idulfitri 1444H bank bjb, Banjir Diskon!

Selain itu, JIMF telah resmi terindeks SCOPUS di April 2022, dan mencapai percentile 56th (Quartile/Q2) pada Juni 2023. Hal ini menjadikan JIMF satu-satunya jurnal ekonomi, moneter, dan keuangan syariah di Indonesia saat ini yang terindeks internasional (SCOPUS).

Sebanyak 300 karya tulis ilmiah dari 35 negara yang masuk pada IIMEFC tahun ini, terdapat 42 karya tulis terbaik yang dipresentasikan.

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini juga selaras dengan komitmen dan visi Bank Indonesia untuk menciptakan ekosistem riset termasuk riset di sektor ekonomi dan keuangan syariah. (RBP)

Berita Terkait

BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen
Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah
Ada Empat Strategi agar Koperasi Tumbuh dan Berdaya Saing Tinggi
Menang di WTO, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Kekuatan Indonesia
Penduduk Miskin di Indonesia Turun 0,46 Persen pada September 2024
PMK 26/2024 Berikan Kemudahan Rush Handling bagi Pengguna Jasa
Sepanjang 2024, KEK Berhasil Himpun Investasi Rp82,6 Triliun
Pegadaian Dapat Restu OJK Jalankan Kegiatan Usaha Bulion

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:20 WIB

BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen

Minggu, 2 Februari 2025 - 09:42 WIB

Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah

Sabtu, 25 Januari 2025 - 21:45 WIB

Ada Empat Strategi agar Koperasi Tumbuh dan Berdaya Saing Tinggi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:00 WIB

Menang di WTO, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Kekuatan Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:14 WIB

Penduduk Miskin di Indonesia Turun 0,46 Persen pada September 2024

Berita Terbaru