Positif 43 Kali Dalam 10 Bulan, Inilah Pasien Covid-19 Terlama di Dunia

- Admin

Jumat, 25 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff)

(SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff)

INIKEPRI.COM – Seorang kakek di Inggris berusia 72 tahun positif Covid-19 selama 10 bulan beruntun, dan menjadi kasus infeksi berkelanjutan terlama yang tercatat di dunia, kata para peneliti pada Kamis (24/6/2021).

Lansia bernama Dave Smith itu adalah pensiunan instruktur mengemudi dari Bristol di Inggris barat.

Ia berkata, sudah mendapat hasil tes positif 43 kali, dirawat di rumah sakit tujuh kali, dan telah merencanakan pemakamannya.

“Saya pasrah, saya sudah panggil keluarga, berdamai dengan semua orang, mengucapkan selamat tinggal,” katanya kepada televisi BBC, dikutip dari KOMPAS.

Baca Juga :  Batam Nihil Kasus Tambahan COVID-19

Istrinya, Linda, yang dikarantina bersamanya di rumah berujar, “Seringkali kami berpikir dia tidak akan selamat. Ini tahun yang luar biasa”.

Ed Moran, konsultan penyakit menular di University of Bristol dan North Bristol NHS Trust menerangkan, Smith memiliki virus aktif di tubuhnya.

“Kami dapat membuktikan dengan mengirimkan sampel virusnya ke mitra universitas yang berhasil menumbuhkannya, membuktikan bahwa bukan hanya produk sisa yang memicu tes PCR tetapi sebenarnya virus aktif,” ungkapnya.

Smith pulih setelah pengobatan dengan koktail antibodi sintetis yang dikembangkan oleh perusahaan biotek Amerika Serikat, Regeneron.

Baca Juga :  Singapura Alami Lagi Ledakan Kasus, Padahal Sudah Berdamai dengan COVID

Pengobatan itu diizinkan untuk situasi darurat, tetapi belum disetujui secara klinis di Inggris.

Hasil uji klinis yang diterbitkan bulan ini menunjukkan, pengobatan tersebut mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 parah yang tidak dapat meningkatkan imunitas.

Dave Smith sekarang negatif

Smith dan istrinya membuka sebotol sampanye ketika dia akhirnya negatif virus corona, 45 hari setelah diobati dengan Regeneron dan sekitar 305 hari setelah infeksi pertamanya.

Perawatan Smith bukan bagian dari percobaan medis resmi, tetapi kasusnya sekarang dipelajari oleh ahli virus Andrew Davidson di University of Bristol.

Baca Juga :  Pemulangan Jemaah Haji Dimulai 11 Juni, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan dan Ketertiban

Makalah tentang kasusnya akan dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa pada Juli.

Smith disebut sebagai “infeksi terpanjang yang tercatat dalam literatur”.

Sang kakek memiliki riwayat penyakit paru-paru dan baru saja pulih dari leukemia, ketika dia terinfeksi Covid-19 pada Maret 2020.

Dia mengatakan kepada The Guardian, sejak pemulihannya dirinya masih terengah-engah tetapi sudah bepergian di dalam Inggris dan mengajari cucunya mengemudi. (ER/KOMPAS)

Berita Terkait

Qari Indonesia Raih Juara II MTQ Internasional BRICS 2025 di Brasil
Dua Anggota Dewan Keamanan PBB Pecah Kebuntuan, Palestina Menuju Pengakuan Global
KJRI Johor Bahru Kembali Fasilitasi Pemulangan 129 PMI
KJRI Johor Bahru Fasilitasi Pemulangan 232 WNI yang Dideportasi Malaysia
Kesepakatan Bersejarah Indonesia-Uni Eropa: Dari Perdagangan hingga Visa Schengen
Empat Jemaah Haji Anambas Kloter 17 BTH Tiba di Madinah, Siap Jalani Ibadah di Masjid Nabawi
Ancaman Bom Pesawat Haji, Dirjen: Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah
Singapura Jadi Inspirasi Indonesia Bangun Dana Investasi Nasional

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 10:41 WIB

Qari Indonesia Raih Juara II MTQ Internasional BRICS 2025 di Brasil

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:16 WIB

Dua Anggota Dewan Keamanan PBB Pecah Kebuntuan, Palestina Menuju Pengakuan Global

Rabu, 30 Juli 2025 - 11:55 WIB

KJRI Johor Bahru Kembali Fasilitasi Pemulangan 129 PMI

Selasa, 22 Juli 2025 - 07:34 WIB

KJRI Johor Bahru Fasilitasi Pemulangan 232 WNI yang Dideportasi Malaysia

Selasa, 15 Juli 2025 - 05:27 WIB

Kesepakatan Bersejarah Indonesia-Uni Eropa: Dari Perdagangan hingga Visa Schengen

Berita Terbaru