Singapura, inikepri.com – Berdasarkan kajian para ilmuwan di Singapura, pasien covid-19 tidak bisa tularkan virus setelah 11 hari, meski mereka masih berstatus positif.
Para ilmuwan dari Singapore’s National Center for Infectious Disease and the Academy of Medicine menemukan bawa pasien hanya berpotensi menularkan penyakitnya dua hari sebelum timbulnya gejala. Penemuan ini kemudian dikembangkan bahwa pasien covid-19 berpotensi sebagai penular antara hari ketujuh hingga hari ke-10.
Oleh karena itu, “pasien tidak perlu diisolasi setelah sebelas hari,” tutur salah seorang ilmuwan, dilansir dari Daily Star.
Para ilmuwan menulis, berdasarkan akumulasi data sejak awal pandemi covid-19, masa penularan virus korona di individu yang mengalami gejala akan mulai terjadi sekitar dua hari sebelum munculnya gejala dan bertahan selama tujuh hingga sepuluh hari.
Penelitian ini melibatkan 78 orang yang menderita covid-19. Para ilmuwan berharap penemuan ini akan membantu pemulangan pasien dari rumah sakit jauh lebih cepat.
Mereka menambahkan, bahwa replikasi virus aktif turun dengan drastis setelah minggu pertama dan virus yang aktif pun tidak lagi ditemukan setelah dua minggu masa sakit.
Virus corona covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, pada akhir tahun lalu. Meski belum dapat dipastikan dari dan bagaimana virus jenis baru ini muncul, namun para ahli percaya bahwa perdagangan dan konsumsi hewan liar yang masif di Wuhan menjadi salah satu penyebab utama timbulnya virus corona.
Kini, corona telah melanda dunia dengan 5 juta orang terinfeksi, dan 340 ribu di antaranya meninggal.
Di Indonesia sendiri, penderita covid-19 telah menyentuh angka 22.750, dengan jumlah kematian sebanyak 1.391, dan jumlah kesembuhan sebanyak 5.642 orang.
Sementara itu, para pemimpin dunia menjadi sorotan terkait kebijakan yang mereka tempuh demi mengatasi wabah di negaranya. Di Inggris, misalnya, salah satu penasihat dari Perdana Menteri Boris Johnson, Dominic Cumming mendapat tekanan yang luar biasa dari publik setelah kedapatan melanggar aturan lockdown beberapa kali.
Johnson dinilai tidak tegas dalam membuat peraturan. Ia juga dianggap menganakemaskan golongan tertentu, terutama mereka yang dekat dengannya.
Hops