Meski positif, Pasien Covid-19 Tak Bisa Tulari Orang Lain Setelah 11 Hari

- Admin

Selasa, 26 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Singapura, inikepri.com – Berdasarkan kajian para ilmuwan di Singapura, pasien covid-19 tidak bisa tularkan virus setelah 11 hari, meski mereka masih berstatus positif.

Para ilmuwan dari Singapore’s National Center for Infectious Disease and the Academy of Medicine menemukan bawa pasien hanya berpotensi menularkan penyakitnya dua hari sebelum timbulnya gejala. Penemuan ini kemudian dikembangkan bahwa pasien covid-19 berpotensi sebagai penular antara hari ketujuh hingga hari ke-10.

Oleh karena itu, “pasien tidak perlu diisolasi setelah sebelas hari,” tutur salah seorang ilmuwan, dilansir dari Daily Star.

Baca Juga :  Sembilan Orang Tewas Ditembak di Mall di Texas Amerika Serikat

Para ilmuwan menulis, berdasarkan akumulasi data sejak awal pandemi covid-19, masa penularan virus korona di individu yang mengalami gejala akan mulai terjadi sekitar dua hari sebelum munculnya gejala dan bertahan selama tujuh hingga sepuluh hari.

Penelitian ini melibatkan 78 orang yang menderita covid-19. Para ilmuwan berharap penemuan ini akan membantu pemulangan pasien dari rumah sakit jauh lebih cepat.

Mereka menambahkan, bahwa replikasi virus aktif turun dengan drastis setelah minggu pertama dan virus yang aktif pun tidak lagi ditemukan setelah dua minggu masa sakit.

Baca Juga :  Arab Saudi Izinkan Warganya Bepergian ke Luar Negeri

Virus corona covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, pada akhir tahun lalu. Meski belum dapat dipastikan dari dan bagaimana virus jenis baru ini muncul, namun para ahli percaya bahwa perdagangan dan konsumsi hewan liar yang masif di Wuhan menjadi salah satu penyebab utama timbulnya virus corona.

Kini, corona telah melanda dunia dengan 5 juta orang terinfeksi, dan 340 ribu di antaranya meninggal.

Di Indonesia sendiri, penderita covid-19 telah menyentuh angka 22.750, dengan jumlah kematian sebanyak 1.391, dan jumlah kesembuhan sebanyak 5.642 orang.

Baca Juga :  Dua Negara Tetangga Indonesia Mau Bangkrut

Sementara itu, para pemimpin dunia menjadi sorotan terkait kebijakan yang mereka tempuh demi mengatasi wabah di negaranya. Di Inggris, misalnya, salah satu penasihat dari Perdana Menteri Boris Johnson, Dominic Cumming mendapat tekanan yang luar biasa dari publik setelah kedapatan melanggar aturan lockdown beberapa kali.

Johnson dinilai tidak tegas dalam membuat peraturan. Ia juga dianggap menganakemaskan golongan tertentu, terutama mereka yang dekat dengannya.

Hops

Berita Terkait

Indonesia Dukung Surat Perintah Penangkapan PM Israel
Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi ‘Grand Cross of the Order of the Sun of Peru’ di Lima
Indonesia Serukan Pemutusan Hubungan Ekonomi untuk Hentikan Agresi Israel
Kadin Indonesia Siapkan Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
Prabowo dan Xi Jinping Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Strategis Indonesia-Tiongkok
Polri Jemput 69 WNI Pelaku Online Scam di Filipina
Indonesia Usulkan Tiga Solusi Strategis Berantas Penipuan Terorganisir dan Perdagangan Manusia di Asia Tenggara
Bakamla RI Perkuat Sinergi Keamanan Maritim dengan Singapore Police Coast Guard
Tag :

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 10:00 WIB

Indonesia Dukung Surat Perintah Penangkapan PM Israel

Sabtu, 16 November 2024 - 07:21 WIB

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi ‘Grand Cross of the Order of the Sun of Peru’ di Lima

Rabu, 13 November 2024 - 12:05 WIB

Indonesia Serukan Pemutusan Hubungan Ekonomi untuk Hentikan Agresi Israel

Senin, 11 November 2024 - 08:25 WIB

Kadin Indonesia Siapkan Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Minggu, 10 November 2024 - 12:27 WIB

Prabowo dan Xi Jinping Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Strategis Indonesia-Tiongkok

Berita Terbaru