Batam, inikepri.com – Seorang wanita muda berusia 25 tahun yang dinyatakan positif covid-19, di bawa oleh para tetangganya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Namun oleh dokter wanita ini justru menjalani operasi tulang, karena masalah patah tulang punggungnya.
Namun belakangan diketahui wanita tersebut mengalami patah tulang yang ada kaitannya dengan covid-19 yang di deritanya. Patah tulang yang dideritanya tak lain karena wanita ini di dorong suaminya dari lantai lima.
Dalam peristiwa tersebut, seorang istri yang dinyatakan positif covid-19 ditakuti suaminya menularkan penyakit ke dirinya. Kepastian mengidap covid-19 telah dilakukan melalui pengujian selama tiga kali dan tetap dinyatakan positif.
Akibat tak ingin berada satu rumah, suami asal Mesir tersebut mengusir sang istri keluar rumah. Namun sang istri selalu menolak untuk keluar dari rumahnya, pada suatu kesempatan penolakan tersebut menjadi ribut besar dan dengan sengaja sang suami mendorong istrinya keluar jendela.
Terjatuh dari lantai lima membuat wanita tersebut, mengalami patah tulang. Insiden yang diketahui para tetangga, membawa segera ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter yang mengenali gejala dari informasi yang diberikan langsung memberikan pertolongan dengan melakukan operasi di bagian tulang punggung yang patah.
Akibat kejadian tersebut, sang suami ditangkap pihak berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Polisi setempat yang mendapatkan keterangan dari sang suami menegaskan bahwa pendorongan yang membuat istrinya jatuh dari lantai lima, karena masalah covid-19.
Sang suami meminta berpisah kepada istrinya yang menderita covid-19, beberapa pertengkaran terjadi. Peristiwa pertengkaran semakin memburuk ketika sang suami mengetahui pengetesan ketiga membuktikan istrinya memang positif tertular virus Covid-19.
“Saya takut terinfeksi,” katanya kepada polisi sebagaimana dilansir Arab News. “Istri saya melakukan tiga tes, yang semuanya memastikan dia terinfeksi. Jadi saya memintanya untuk meninggalkan rumah. Tetapi ketika dia menolak, saya mendorongnya.”
Ketakutan itulah, yang membuat suaminya nekat mendorong istrinya hingga terjatuh dari rumahnya yang berada di lantai lima.
Insiden ini menyoroti peningkatan kekerasan dalam rumah tangga selama penguncian virus corona, tidak hanya di Mesir tetapi di seluruh dunia.
“Tidak ada jalan keluar, tidak ada taman umum atau pusat hiburan untuk dikunjungi, dan keluarga-keluarga tinggal untuk waktu yang lama bersama di tempat yang sama,” kata psikiater Nermeen Geed.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap ketegangan domestik adalah penutupan sekolah, kesepian, masalah keuangan dan kebosanan.
“Kita semua berada dalam satu kapal, melawan musuh yang tidak dikenal. Jadi kita semua harus sepakat tentang bagaimana hidup berdampingan dan menghadapi keadaan ini,” ujarnya.
hops.id