Batam, inikepri.com – Hasil rapid tes kepada para pedagang di pasar tradisional Toss 3000, Jodoh, Kamis (9/7), ditemukan ada enam pedagang reaktif Covid-19.
“Dari yang dirapid hari ini, enam orang reaktif. Dibawa ke RSKI (Rumah Sakit Khusus Infeksi) Galang,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Dr Didi Kusmarjadi SPOg usai rapid tes kemarin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, target rapid tes Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam di pasar ini sebanyak 1.000 orang, tapi dari data yang kami himpun baru terlaksana kepada 274 orang, akibat hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun tim yang melakukan rapid tes ini berasal dari tiga puskesmas yakni Lubukbaja, Tanjungbuntung dan Seipanas.
Sebelumnya, Didi menjelaskan, rapid tes di pasar tradisional termurah di Batam ini dilaksanakan sebagai standar penanganan dan pencegahan Covid-19.
“Ribuan orang berinteraksi di pasar setiap harinya, meski saat ini tingkat penularan corona di Batam, sudah mulai menurun dan cenderung membaik, namun kita harus terus menjaga dan mengantisipasi penularannya,” ungkap dokter yang terakhir dijuluki sebagai Capt Corona Batam ini.
Disperindag Tata Jarak Antar-Lapak Pasar Tos 3000
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam melakukan penataan jarak antar lapak pedagang dan menggelar rapid tes untuk pedagang di pasar terbesar tersebut, Kamis (9/7).
Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau mengatakan, merujuk pada hasil rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu, jarak antar lapak minimal 1 meter. Dengan luasan lapak 2×2 meter.
“Penataan sudah kami mulai, akan berlanjut terus hingga selesai,” kata Gustian saat meninjau langsung penataan lapak pedagang dan rapid tes.
Sejatinya, pihak pengelola pasar telah memulai penataan beberapa hari belakangan setelah berkoordinasi dengan Disperindag Batam, namun karena kondisi hujan cat penanda terhapus.
“Makanya sekalian rapid tes, kami lakukan penataan ulang,” imbuhnya.