Batam, inikepri.com – Belum usai serangan virus corona (covid-19), negara Kazakhstan diserang wabah penyakit pneumonia baru yang mematikan atau disebut “pneumonia tak dikenal”.
Lonjakan kasus pneumonia ini melonjak sejak Juni lalu. Dilaporkan angka kematian penyakit ini jauh lebih tinggi dibandingkan virus corona.
Departemen Kesehatan Kazakhstan saat ini sedang melakukan penelitian komparatif terkait virus pneumonia baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Kedubes Cina menyebut penyakit itu sebagai “pneumonia tak dikenal”, pemerintah Kazakhstan dan media hanya menyebutnya pneumonia.
Situs web resmi kedutaan, mengutip media lokal, mengatakan Provinsi Atyrau dan Aktobe, dan Kota Shymkent telah melaporkan lonjakan signifikan kasus pneumonia sejak pertengahan Juni.
Shymkent dan ibu kota Atyrau berjarak 1.500 kilometer, sedangkan jarak kedua ibu kota provinsi Atyrau dan Aktobe yaiti 330 kilometer.
Kepala Departemen Perawatan Kesehatan Nur Sultan, Saule Kisikova, mengatakan kepada kantor berita Kazinform ada 300 orang yang didiagnosis dengan pneumonia dirawat di rumah sakit.
Disebutkan juga ada 1.700 kasus pneumonia di seluruh negeri pada Juni lebih dua kali lipat dibanding data pada bulan yang sama tahun lalu.
Kazakhstan mengumumkan darurat nasional pada 16 Maret untuk mengatasi penyebaran virus corona. Lockdown dicabut pada 11 Mei, tapi berbagai pembatasan dan karantina diterapkan kembali di berapa wilayah menyusul lonjakan kasus pneumonia.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi pada Rabu, situasi saat ini masih serius dan terlalu cepat melonggarkan aturan pembatasan.
Dia juga mengatakan negaranya menghadapi gelombang kedua virus corona bersama dengan tingginya lonjakan kasus pneumonia, menurut kantor berita Rusia, Tass.