Gawat! Sri Mulyani Ungkap Kemungkinan Besar Indonesia Masuk Jurang Resesi

- Admin

Selasa, 25 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, inikepri.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 2 persen pada kuartal III 2020. Artinya, Indonesia akan masuk jurang resesi karena mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Ani, sapaan akrabnya, mengatakan proyeksi negatif muncul karena pemerintah melihat aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang mulai pulih sejak Juni 2020 rupanya belum cukup kuat untuk berlanjut di kuartal III.

Ia bilang ada beberapa sektor usaha yang sudah berbalik positif, namun tidak sedikit yang justru kembali negatif seperti masa pertengahan pandemi virus corona atau covid-19 mewabah di dalam negeri.

“Kami melihat di kuartal III, down side-nya ternyata tetap menunjukkan suatu risiko yang nyata, jadi untuk kuartal III kami outlook-nya antara 0 persen hingga negatif 2 persen. Negatif 2 persen karena ada pergeseran dari pergerakan yang terlihat belum sangat solid, meskipun ada beberapa yang sudah positif,” ujar Ani saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (25/8).

Baca Juga :  Nama Dicatut, Ketum KNPI Haris Pertama Akan Lapor ke Bareskrim Polri

Bendahara negara mengatakan pertumbuhan negatif pada kuartal III mungkin terjadi karena tingkat konsumsi masyarakat masih cukup lemah, meski mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Tingkat konsumsi masyarakat tercatat minus 5,51 persen pada kuartal II 2020.

Sementara realisasi penyaluran anggaran penanganan dampak pandemi covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial sebesar Rp93,18 triliun per 19 Agustus 2020. Realisasinya setara 45,69 persen dari pagu Rp203,91 triliun.

Baca Juga :  Ferdinand: Ini Membuktikan FPI Itu Memang Radikal dan Bahaya Bagi Persatuan

“Tapi tidak bisa hanya dari bansos untuk mengungkit konsumsi agar mendekati nol persen kalau kelas menengah dan atas belum recovery belanja konsumsinya. Kalau hanya dari bansos, growth (penyaluran) tinggi, tapi tetap tidak bisa mengembalikan fungsi konsumsi,” jelasnya.

Selain karena konsumsi masyarakat, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu melihat kontribusi investasi juga belum maksimal. Pada kuartal II, pertumbuhan investasi terkontraksi 8,61 persen, sehingga harus ditingkatkan bila tidak ingin ekonomi kembali minus pada kuartal III.

“Kuncinya adalah konsumsi dan investasi, kalau konsumsi dan investasi masih di negative zone, meskipun pemerintah all out dari segi belanja, akan sangat sulit untuk masuk di dalam zona netral di nol persen di 2020 ini,” terangnya.

Baca Juga :  Kasus Sembuh Covid Secara Nasional Mencapai 161.065 Kasus

Lebih lanjut, untuk keseluruhan tahun ini, Ani memperkirakan ekonomi Tanah Air akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

“Kita akan lihat konsumsi 2020 terutama kuartal III dan kuartal IV, apakah mereka bisa kembali pada zona netral minimal atau bahkan sedikit positif,” pungkasnya.

Sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II. Bila ekonomi kuartal III kembali minus, maka Indonesia akan menyusul beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat ke jurang resesi.

Sumber : www.cnnindonesia.com

Berita Terkait

Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Digelar 28 Februari 2025
Ditutup Hari Ini, 11.232 Jemaah Haji Khusus Lunasi Biaya Haji
Masyarakat Wajib Gunakan KTP untuk Beli LPG 3 Kg di Sub-Pangkalan
Pertamina Bantah Kabar LPG 3 Kg Pink Nonsubsidi Gantikan Gas Melon
3.570 Jemaah Haji Khusus Lunasi Bipih 2025
SPI 2024: Praktik Suap dan Nepotisme Dominasi Pengadaan Barang Pemerintah
Ini Menteri Berkinerja Terbaik dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo
Menag: Isra Mikraj Mengajarkan Pentingnya Menegakkan Salat

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 08:09 WIB

Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Digelar 28 Februari 2025

Sabtu, 8 Februari 2025 - 19:06 WIB

Ditutup Hari Ini, 11.232 Jemaah Haji Khusus Lunasi Biaya Haji

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:36 WIB

Masyarakat Wajib Gunakan KTP untuk Beli LPG 3 Kg di Sub-Pangkalan

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:21 WIB

Pertamina Bantah Kabar LPG 3 Kg Pink Nonsubsidi Gantikan Gas Melon

Jumat, 31 Januari 2025 - 08:13 WIB

3.570 Jemaah Haji Khusus Lunasi Bipih 2025

Berita Terbaru