INIKEPRI.COM – Singapura saat ini meragukan keefektivan penggunaan vaksin Sinovac buatan China. Hal ini berkaca pada sejumlah kasus di Indonesia, di mana puluhan dokter dan petugas kesehatan di salah satu wilayah tetap terkena covid-19 walau sudah dapat vaksin buatan China itu.
Dilansir dari HOPS.ID, Pernyataan itu disampaikan Direktur Layanan Medis Singapura, Kenneth Mak. Menurut dia, yang disampaikan pada wartawan, baru-baru ini, Singapura mulai ragu tentang laporan dari negara lain seperti Indonesia yang kena Covid-19, bahkan setelah menerima suntikan Sinovac.
“Itu memberi kesan bahwa kemanjuran vaksin yang berbeda akan sangat bervariasi,” kata beliau disitat NY Times, Rabu 30 Juni 2021.
Singapura justru berpendapat lain soal Sinovac. Mereka berkaca pada penelitian justru lebih percaya dengan vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna. Di mana vaksin itu kini ada dalam program nasional Singapura.
Dalam paparannya, vaksin tersebut 90 persen efektif dalam mencegah infeksi. Bahkan laporan juga menunjukkan kalau jarang dari penderita covid akan mengalami hal parah jika disuntik vaksin di atas.
Studi lain menunjukkan bahwa apa yang disebut infeksi terobosan pada orang yang diberi vaksin China, termasuk yang dibuat oleh Sinovac, lebih umum daripada pada orang yang menerima suntikan Pfizer atau Moderna. Studi uji coba fase 3 vaksin Sinovac hanya melaporkan efektivitas antara 50 dan 84 persen.
Warga Singapura tetap mau divaksin Sinovac
Walaupun demikian, hingga kini tetap ada sejumlah masyarakat Singapura yang mau menerima vaksin Sinovac. Vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac itu tetap saja menjadi pilihan walau pejabat kesehatan negara di sana meragukan keefektifannya.
Apalagi, penggunaan vaksin ini tidak ditambahkan oleh Singapura dalam program vaksinasi nasional.
Salah satu alasan mengapa orang-orang di Singapura tetap mau mendapat suntik vaksin Sinovac adalah karena mereka berasal dari Cina daratan atau berencana untuk bepergian ke sana.
Apalagi organisasi media pemerintah China telah melancarkan kampanye informasi kalau mereka akan lebih mudah masuk ke negara itu jika sudah menerima suntikan dari China. Mereka juga terus mempertanyakan keamanan vaksin buatan Amerika.
Sinovac tertinggal?
Vaksin Sinovac China hingga kini masih dianggap sangat efektif melawan penyakit parah. Akan tetapi para ilmuwan justru telah memperingatkan bahwa negara-negara berkembang yang memilih untuk menggunakannya dapat tertinggal di belakang negara-negara yang memilih vaksin Pfizer atau Moderna.
Singapura sendiri memiliki rata-rata sekitar 20 kasus virus corona baru tiap hari selama sepekan terakhir. Lebih dari sepertiga dari 5,7 juta penduduk kota itu telah divaksinasi lengkap. Dan hampir setengahnya telah menerima setidaknya satu suntikan Covid-19. Pemerintah menargetkan vaksinasi selesai pada akhir tahun. (RM/HOPS)