INIKEPRI.COM – Selama periode Januari hingga November 2022, ekspor babi dari Pulau Bulan mencapai nilai Rp785 Miliar.
Hal itu disebutkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang.
BACA JUGA :
Ekspor Babi dari Pulau Bulan Didorong Untuk Ditingkatkan
“Pengirimannya relatif stabil baik dari volume dan frekuensinya,” kata Bambang dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Bulan, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat 23 Desember 2022, dilansir dari ANTARA.
Kunjungan kerjanya tersebut, sebut Bambang, dalam rangka memastikan lalu lintas ekspor babi asal pulau ini tidak mengalami kendala jelang perayaan hari besar Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
BACA JUGA :
Selain Supply Babi, Pulau Bulan Jadi Sumber Impor Listrik Untuk Singapura
Pulau Bulan, menurut dia, merupakan sentra ternak babi dan sudah secara rutin ekspor ke Singapura dan merupakan peternakan babi dengan skala ekspor terbesar di Indonesia.
“Prestasi ini harus dapat dipertahankan serta ditingkatkan untuk ke depannya.” ujar Bambang.
Bambang juga meninjau penerapan biosekuriti pada Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik PT Indotirta Suaka (PT. ITS) yang sudah diregistrasi pihaknya.
BACA JUGA :
Babi Bikin Pusing Malaysia, Kok Bisa?
Menurut Bambang penerapan biosekuriti di Pulau Bulan sudah sangat baik dan bisa dijadikan contoh bagi IKH lainnya.
“Tentunya dengan pengawalan Karantina Pertanian menjadi kombinasi yang apik dalam menjaga kestabilan lalu lintas ekspor dari Pulau Bulan ke Singapura. Harapannya, ekspor babi kita dapat semakin meningkat,” ucap Bambang. (RBP/ANTARA)