INIKEPRI.COM – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri acara silaturahim dan pelantikan pengurus wilayah Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Provinsi Kepulauan Riau bersama Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat KBB se-dunia. Acara ini berlangsung di Planet Holiday Hotel, Batam, Minggu (23/7/2023).
Ansar Ahmad yang akrab di sapa dengan panggilan Bang Ansar dan Sahbirin Noor dengan panggilan Paman Birin ini, keduanya disambut antusias oleh masyarakat Banjar yang hadir. Tepukan tangan mengiringi hingga keduanya duduk berdampingan di kursi yang sudah diatur oleh protokol.
BACA JUGA :
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ansar Tegaskan Anak Kepri Tidak Minder Bersaing Saat Berkunjung di SMAN 1 Jemaja
Gubernur Ansar Apresiasi Closing Ceremony SKK Migas Wilayah Sumbagut
Dalam kesempatan ini, Ansar menyampaikan bahwa Provinsi Kepri adalah wilayah yang majemuk, mengakomodasi berbagai suku, adat istiadat, agama, dan budaya. Kepri mempunyai posisi yang sangat strategis, menjadi tujuan banyak orang dalam melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Sangat membahagiakan bahwa meskipun Kepri merupakan wilayah majemuk, namun kemajemukan ini semakin kuat dan harmonis. Tidak ada konflik horizontal yang terjadi, sehingga pada tahun 2022, Pemerintah Pusat menobatkan Kepri sebagai provinsi terbaik pertama dalam tingkat moderasi dan toleransi agama.
“Kemajuan ini diharapkan menjadi modal penting bagi masyarakat untuk melanjutkan pembangunan di Kepulauan Riau,” kata Gubernur Ansar.
Kepulauan Riau memiliki keistimewaan karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Wilayah ini juga berada di salah satu dari empat choke point perdagangan dunia, yaitu Teluk Oman, Terusan Zeus, Selat Zilbarter, dan Selat Malaka.
“Dengan mengingat hal ini, Kepri menjadi salah satu jalur penting perhubungan di Indonesia, meliputi Selat Sunda, Selat Makassar, Selat Malaka, hingga Lombok,” ujarnya.
Kepri juga ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus dengan tiga kawasan industri yang sudah ada, seperti Kawasan Industri Galang Batam, Nongsa Digital Park, dan Batam Aero Teknik. Tiga kawasan di Batam juga ditetapkan sebagai kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas, yaitu Batam, Bintan, dan Karimun.
Selain industri pariwisata, sektor pariwisata juga menonjol di Kepri. Gubernur berharap adanya peluang kerja sama antara Provinsi Kalimantan Selatan dan Kepulauan Riau, baik di bidang pariwisata, industri, maupun bidang lainnya.
“Acara silaturahim dan pelantikan pengurus wilayah KBB ini menjadi momentum strategis bagi kedua provinsi untuk menjalin kerja sama yang lebih erat ke depannya,” kata Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar sekaligus mengajak masyarakat Kerukunan Bubuhan Banjar di Kepri untuk bersama-sama bahu membahu dan bergandengan tangan memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi negeri tercinta ini. Ia menegaskan bahwa di Kepri tidak ada kelas 1 dan kelas 2, semua memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membangun Kepulauan Riau ke depan yang lebih baik.
Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Kerukunan Bubuhan Banjar, H. Sahbirin Noor, beserta istri. Selain itu, hadir pula beberapa tokoh dan pejabat penting, seperti Anggota DPD RI dapil Provinsi Kepri, Ir. H. Riasaptarika, Gubernur periode 2016-2019, Dr. H. Nurdin Basirun, Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad, Ketua Umum Pengurus Wilayah Kerukunan Bubuhan Banjar Provinsi Kepri, H. Febrialin Razak, serta tokoh agama dari Kalimantan Selatan, KH. Muamar ZA, dan para tokoh agama, masyarakat, dan pemuda Kerukunan Bubuhan Banjar Provinsi Kepulauan Riau. (DI)