INIKEPRI.COM – Program bantuan subsidi pupuk dan subsidi solar dari pusat, serta dukungan Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui program bantuan sarana produksi pertanian tahun 2023 lalu membuahkan hasil. Kelompok-kelompok tani Tanjungpinang yang menerima program bantuan tersebut akan melaksanakan panen sejumlah komoditi bahan kebutuhan pokok, dan produk pertanian lain akhir Maret 2024.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Robert Lukman mengatakan, sebanyak 9 kelompok tani penerima program bantuan diperkirakan melaksanakan panen pada minggu ke empat Maret dan minggu pertama April 2024. Komoditi yang akan dipanen meliputi cabe hijau, tomat, kacang panjang, timun, pare, dan jambu kristal.
BACA JUGA:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kerja Maksimal Pemko Tanjungpinang Kendalikan Inflasi dan Turunkan Angka Stunting & Kemiskinan
“Beberapa kelompok tani akan diperhitungkan akan melakukan panen cabai hijau secara serentak akhir Maret ini. Total panen berdasarkan luasan produksi, diperkirakan mencapai sekitar 560 kilogram. Kita harapkan mampu membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat menghadapi Idul Fitri,” ungkap Robert Lukman, Selasa (6/3).
Lebih lanjut, Robert Lukman menjelaskan bahwa bantuan pupuk bersubsidi diberikan kepada kelompok tani yang memiliki luas lahan kurang dari 2 hektar. Selain bantuan subsidi pupuk, kelompok tani juga menerima pendampingan penyuluhan dari penyuluh tani DP3 Kota Tanjungpinang.
Sembilan kelompok tani penerima program bantuan yang tersebar di empat wilayah kecamatan, menerima bantuan sebanyak 8 ton pupuk urea dan 15 ton pupuk NPK. Tidak hanya bantuan subsidi pupuk, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga menyerahkan bantuan sarana produksi pertanian berupa traktor, gerobak dorong, paranet, cangkul, tangki air, handsprayer, bibit cabai, dan bibit tanaman hortikultura kepada 27 kelompok tani dan masyarakat penerima manfaat lainnya.
“Bantuan solar subsidi diberikan kepada petani yang menggunakan alat dan mesin pertanian berbahan bakar solar. Kita juga mendapat dukungan dari Pemprov Kepri melalui bantuan pestisida, mulsa, dan benih cabai. Hingga penerima bantuan dapat diperluas,” tambah Robert.
Terpisah, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan, S.Sos melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Teguh Susanto menyatakan, panen cabai dan sejumlah komoditi pertanian secara serentak itu diharapkan mampu mengintervensi harga cabai di pasar. Produksi cabai lokal diyakini mampu memberi dampak pada pengendalian harga cabai di pasaran.
Dengan adanya subsidi pupuk, bibit, dan sarana produksi pertanian, harga jual produk pertanian yang dipanen kelompok tani jelas berada di bawah harga pasar. Sesuai dengan arahan Penjabat Wali Kota, lanjut Teguh, hasil panen komoditi pertanian itu sendiri akan dijual secara langsung di pasar tani. Masyarakat memiliki alternatif lebih luas untuk memenuhi kebutuhannya.
“Panen serentak sejumlah komoditi pertanian, terutama cabai, diyakini mampu memberi dampak pada terkendalinya harga cabai di pasaran. Selain gerakan pangan murah, dan pasar murah yang terus dilaksanakan, pemberian bantuan pupuk, solar, bibit, dan sarana produksi pertanian merupakan bentuk intervensi Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mengendalikan inflasi,” beber Teguh. (RP)