INIKEPRI.COM – Melayu Raya dan Gerakan Pemuda Revolusioner (GPR) Kepulauan Riau beberapa waktu lalu telah melakukan investigasi di wilayah Kota Batam dan menemukan adanya aktivitas pengerukan laut oleh perusahaan tertentu. Aktivitas tersebut dilakukan menggunakan alat berat yang dilakukan secara terang-terangan berdampak pada lingkungan sehingga menimbulkan tanda tanya terkait perizinan yang berlaku.
“Adanya aktivitas pengerukan laut yang dilakukan oleh PT Bumi Natura Indonesia ini menjadi tanda tanya atau dugaan mereka ini punya izin atau tidak. Karena tindakan yang mereka lakukan ini jelas dan secara terang-terangan merusak lingkungan laut yang ada di wilayah kota Batam” ujar Zulfikar Ketua Umum GPR Kepri, dalam keterangan tertulisnya yang diterima INIKEPRI.COM, Jumat (5/4/2024).
BACA JUGA:
GPR Kepri Desak Pemerintah Tutup Kiki Resort Batam dan Tuntaskan Kompensasi Pekerja
Aktivitas pengerukan laut yang dilakukan oleh pihak manapun secara jelas akan mengurangi kondisi semula yang ada pada lingkungan. Pengurangan kualitas lingkungan yang ada tentunya dapat berpengaruh pada ekosistem yang berada di sekitarnya. Hal ini dinilai telah merusak lingkungan akibat pengerukan laut dan hal ini tidak dapat ditolerir. GPR dan Melayu Raya juga turut prihatin akibat kerusakan ekosistem yang ada di sekitar lokasi pengerukan.
“Perusahaan atau pengusaha nakal yang melakukan aktivitas pengerukan laut jelas-jelas telah merusak lingkungan beserta ekosistem yang terkandung di dalamnya, pemerintah jangan tutup mata terkait hal ini dan juga aparat penegak hukum. Bahwa ada aktivitas-aktivitas yang harus ditindak tegas yaitu pengerukan laut” ujar Firdaus bin Bakri selaku Koordinator Kecamatan Melayu Raya.
“Kami mendesak pemerintah dan Aparat Penegak Hukum untuk segera mengusut dan menindak tegas pengusaha-pengusaha nakal tersebut, berani sekali mereka merusak lingkungan yang ada dengan aktivitas yang mereka lakukan itu. Jika pemerintah dan APH tidak mengambil langkah tegas tentu menimbulkan kecurigaan dari kami dan juga masyarakat umumnya kenapa mereka diam atau tidak berani mengambil tindakan atas hal tersebut” lanjut Firdaus
GPR Kepri dan Melayu Raya dalam beberapa waktu akan melihat perkembangan di lapangan terkait hal-hal ke depannya. Hal ini akan tetap diusut sampai tuntas.
“Untuk saat ini karena masih di bulan ramadhan, kita pantau saja dulu. Setelah idul Fitri nanti kami akan datangi instansi terkait untuk mempertanyakan dan mendesak agar mengusut tuntas perihal ini. Hal yang meresahkan kita bersama tentu harus segera dituntaskan terutama terkait isu kerusakan lingkungan” tutup Zulfikar Rahman. (MIZ)