INIKEPRI.COM – Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, hal ini turut menuntut kreativitas dan inovasi dalam banyak aspek kehidupan. Termasuk di dalamnya soal pengembangan usaha dan mencari ide bisnis.
Dewasa ini, banyak usaha yang muncul dan lahir secara spontanitas didasari oleh dua faktor tersebut diatas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Koperasi HKTI TAMARA Pusat Mayjen TNI (Purn) Winston P. Simanjuntak, M.Si, S.IP , setelah melihat potensi dan peluang usaha setelah meninjau PT. Nusa Persada Alphena (PT NPA), perusahaan kayu yang berada di Batuaji, Kota Batam, Kamis (23/5/2024).
Saat melihat proses produksi di PT NPA, Winston beserta pengurus Koperasi HKTI Tamara Kepri melihat banyaknya limbah pengolahan kayu yang masih bisa diolah agar menjadi barang ekonomis.
“Limbah-limbah kayu ini bisa diolah menjadi arang bricket. Belum lagi serbuk kayunya, ini kalau kita optimalkan, bisa kita jadikan barang ekonomis pada industri peternakan. Ini peluang bagi pengurus Koperasi HKTI Tamara Kepri,” kata Winston.
Tak hanya itu, ucap Winston lagi, hadirnya pengelolaan limbah kayu ini juga bisa menghadirkan solusi bagi permasalahan lingkungan yang terjadi selama ini.
“Mungkin selama ini limbah ini dibiarkan membusuk atau dibakar. Ini kan jadi persoalan baru. Maka, sudah tepat rasanya jika ada pengelolaan limbah agar permasalahan ini dapat terurai dan terselesaikan,” terang dia.
Menanggapi hal tersebut, Rendy, pihak PT NPA, mengungkapkan, limbah yang dihasilkan dari industri kayu dapat mencapai 25%-30% dari volume bahan kayu gelondongan.
“Kayu-kayu limbah yang ada di industri asal pengolahannya terdiri dari berbagai jenis kayu lokal. Pemanfaatan limbah tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan produk design yang terbuat dari kayu. Limbah kayu adalah sisa-sisa kayu atau bagian kayu yang dianggap tidak bernilai ekonomi lagi dalam proses tertentu, pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang mungkin masih dimanfaatkan pada proses dan waktu yang berbeda. Yang umumnya terdiri atas sisa gergajian, sisa potongan panjang dan pendek, dan kulit kayu, ” jelas Rendy.
Selama ini, jelas Rendy, penanganan limbah pengolahan kayu ini masih dilakukan secara konvensional.
“Selama ini sisa-sisa pengolahan ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang ke semuanya berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan,” ucap dia membenarkan perkataan Winston sebelumnya.
Ia pun menyambut baik ide dari Winston dengan pemanfaatan limbah kayu tersebut.
“Dengan hadirnya pengelolaan limbah kayu ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mencegah permasalahan lingkungan yang terjadi akibat pembakaran limbah kayu. Selain itu juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja dan dukungan dalam pembangunan di kota Batam,” kata Rendy.
Bak gayung bersambut, Samsul, ketua Koperasi HKTI Tamara Kepri mengaku siap menjalankan ide dari Winston. Terlebih, PT NPA selaku perusahaan terkait telah memberikan lampu hijau dengan ide ini.
“Ide dari ketua Koperasi HKTI Tamara pusat tadi akan segera kami eksekusi dalam waktu dekat ini. Tentu kami berharap, PT NPA dapat memberikan ruang bagi Koperasi HKTI Tamara Kepri agar dapat memanfaatkan limbah yang selama ini menjadi produk terbuang menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” harap dia.
Penulis : RP
Editor : IZ