
Semarang, inikepri.com – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyatakan alokasi dana desa tahun 2020 sebesar Rp 72 triliun dicairkan langsung lewat rekening desa. Nantinya dana disalurkan ke 74.953 desa di seluruh Indonesia untuk mengurus batas desa yang masih belum jelas.
“Ini sedang dibicarakan, bisa tidak Rp 20 juta atau Rp 30 juta agar bisa untuk menyelesaikan batas desa. Sebab kalau tidak segera diurus batas desanya berpengaruh pada investasi,” kata Tito Karnavian saat menghadiri acara Rapat Kerja Percepatan Penyaluran Dana Desa di Holy Stadium, Grand Marina Bay Semarang, Selasa (18/2).
Dia menyebut penyaluran dana desa yang bersumber dari APBN yang selama ini melalui kas pemerintah Provinsi, mulai 2020 tidak akan masuk kas daerah lagi demi percepatan penyaluran dan pemanfaatannya.
“Jadi memperpendek jalur pencairan dana desa. Untuk tahun ini sendiri dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), dana desa langsung ditransfer ke rekening desa masing-masing. Itu bagian upaya pemerintah untuk mendorong percepatan perputaran ekonomi di wilayah pedesaan,” ujar dia.
Terkait pengawasan dan pengelolaan dana desa, kata Tito meminta Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan para Camat agar bisa menjadi konsultan karena ada kepala desa yang masih belum paham soal administrasi pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan.
“Saya minta Camat dan aparat penegak hukum berperan mengarahkan Lurah. Kasih tahu agar dana desa benar-benar dimanfaatkan jangan diselewengkan,” ungkapnya.
Salah satu upaya meningkatkan pemahaman, pihaknya mengumpulkan 7.089 kepala desa se Jateng selanjutnya secara bertahap di setiap propinsi lainnya.
“Nanti setiap propinsi kami kumpulkan kepala desa. Sedangkan hari ini, saya pilih Jateng karena masalah ide pemerintahan desa dari Jateng. Merupakan daerah yang memiliki desa terbanyak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ganjar mengatakan penyerapan dana desa di 7.809 desa di Jawa Tengah terus meningkat tiap tahun. Untuk diketahui, Jawa Tengah mendapat gelontoran dana Rp 8,2 triliun tahun ini atau naik 5 persen dari tahun kemarin.
“Penyerapan 99,84 persen tahun 2018 naik jadi 99,9 persen di tahun 2019,” kata Ganjar.
Sumber : merdeka.com