Batam, inikepri.com – Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani meyakini Covid-19 100 persen konspirasi global. Dia mengatakan jangan salahkan pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19 ini, sebab pemerintahan Jokowi dalam tekanan konspirasi global.
Djuyoto enggak urus dengan cibiran yang ia terima dengan keyakinannya tersebut. Menurutnya mereka yang mencibir soal narasi Covid-19 adalah konspirasi global, karena mereka tidak tahu skenario sebenarnya. Djuyoto mengatakan, sebenarnya Indonesia berusaha untuk melawan skenario konspirasi global, namun apa daya karena kekuatan besar membuat Indonesia mesti ikut skenario tersebut.
“Saya yakin 100 persen, isu virus corona ini kerjaan konspirasi global. Saya bilang jangan salahkan pemerintah Indonesia, sebab pemerintah Indonesia dalam tekanan konspirasi global. Saya ingat Mas Jokowi menolak lock down, tapi ditekan konspirasi global,” ujarnya dilansir dari Hops.id, Senin (18/05).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai anak bangsa yang besar di Bumi Pertiwi, Djuyoto merasa terpanggil untuk menguatkan Indonesia melawan tekanan konspirasi global ini.
“Dalam hal ini, saya wajib menjaga kehormatan Pemerintah, Negara dan Bangsa Indonesia, dari tekanan konspirasi global. Saya tahu, siapa konspirasi global itu. Semua data mereka ada sama Sekretaris Jenderal The World Peace Committee di Italia Eropa. Saya tahu persis konspirasi global itu,” ujarnya soal narasi Covid-19 100 persen konspirasi.
Pria kelahiran Jepara, Jawa tengah itu mengatakan para elite global menggunakan isu virus Corona untuk memuluskan tujuan utama mereka menciptakan satu sistem tunggal di dunia. Menurut Djuyoto, tokoh elite global menginginkan negara bangsa di dunia tunduk dan patuh pada sistem tunggal dunia tatanan dunia baru atau New World Order.
“Elite global mengusung tema Tata Dunia Baru, dunia dalam Satu kekuasaan di bawah konspirasi global, satu tatanan sekulerisme/agama konvensional ditiadakan. Satu sistem keuangan dan Ekonomi oligarki di bawah mereka. Negara bangsa pelan-pelan dibiasakan. Remote kekuasaan dipegang konspirasi global,” ujarnya.
Terkait isu virus Corona yang meneror warga dunia berbulan-bulan terakhir ini, Djuyoto mengatakan isu virus ini merupakan cara menyerang umat manusia seluruh dunia. Dia menyoroti praktik media massa yang merupakan corong dari elite global untuk mengirimkan pesan teror virustersebut.
“Mereka menggunakan media massa sebagai instrumen kampanye secara masif dan sistematis. Masyarakat diminta lock down, tinggal di Rumah, suruh nonton televisi yang beritanya seram semua tentang virus corona. Masyarakat dibuat stres sehingga jiwanya mati,” katanya.
Untuk itu, dia tegas meminta pemerintah Indonesia untukk mencabut lock down atau istilah yang dipakai pemerintah yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia meyakini masyarakat Indonesia punya jiwa tahan banting, apalagi dengan isu virus.
“Masyarakat Indonesia itu hebat, percaya sama Tuhan, punya budaya gotong royong, punya kemampuan survive yang Luar biasa,” katanya.