Pilih Lebaran di Rumah Sakit, Dokter: Takut Pasien Covid-19 Banyak

- Admin

Senin, 25 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Malaysia, inikepri.com – Ditengah kekhusuan umat muslim saling bermaafan di saat lebaran Idul Fitri, petugas medis dan dokter banyak yang pilih lebaran di rumah sakit. Bahkan seorang dokter mengungkap, dirinya khawatir kasus pasien Covid-19 naik selama lebaran.

Hal tersebut diungkapkan Muhammad Syahidd Al Hatim seorang dokter yang bertugas mengawal banyak pasien corona di tengah terjadinya pandemi saat ini. Dirinya memilih untuk tetap bertugas di saat lebaran, bahkan mengaku siaga karena khawatir pasien corona bisa bertambah.

Kondisi banyaknya masyarakat yang melakukan ibadah Idul Fitri dengan berinteraksi langsung berisiko terhadap penyebaran virus corona. Dengan interaksi tersebut, tak menutup kemungkinan Syahidd mengungkap bisa menimbulkan jumlah pasien yang cukup banyak.

Baca Juga :  Negara Rogoh Rp6,9 Triliun Untuk Obati Pasien COVID-19

Alasan lain yang membuat dirinya tetap bertugas di masa pandemi corona saat ini, karena kesadaran atas profesinya sebagai dokter yang menangani kasus pasien corona. Kondisi tersebut bisa sangat berbahaya bagi keluarganya jika memilih untuk berkumpul bersama keluarga.

“Saya merawat pasien di sini. Lalu saya memberikan penyakit pada orang tua saya. Itu satu-satunya hal yang aku takuti,” katanya.

Syahidd mengaku tak sendiri berada di rumah sakit, beberapa rekan tenaga medis mulai dari dokter senior, perawat serta staff rumah sakit tetap berada dalam pekerjaannya. Karena semuanya sadar terhadap risiko yang bisa dibawanya ketika pulang bertemu dengan keluarga.

Salah satu hikmah yang diungkap dokter muda berusia 26 tahun ini, seluruh tenaga medis yang muslim dan non muslim, bersama-sama saling menguatkan melalui semangat dan kekuatan untuk tetap melayani pasien. Terutama saling menjaga satu sama lain agar tetap sehat.

Baca Juga :  Mulai 1 April, Liburan ke Malaysia Tak Perlu Karantina. Ini 4 Syaratnya!

Kondisi itulah yang membuat dokter dan tenaga medis lainnya, tetap berada di rumah sakit. Mereka juga terus memantau perkembangan dan menganalisa pasien corona yang akan meningkat, karena banyak masyarakat yang mengabaikan social distancing yang telah dianjurkan sebagai langkah mengurangi penyebaran wabah covid-19.

Seluruh tenaga medis di rumah sakit tempa Syahidd bekerja, menilai perayaan Idul Fitri tahun ini sangat berbeda dibanding beberapa tahun sebelumnya. Dimana banyak tenaga medis selalu bersukacita merayakannya bersama keluarga dan saudara lainnya.

Kini mereka tetap harus bekerja meski jauh dari suasana Idul Fitri yang penuh kebahagiaan di tengah keluarga tercintanya. “Biasanya, mereka akan kembali (ke kota asalnya) untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan mereka tidak memiliki kesempatan itu. Jadi itu membawa suasana hati yang sedih di tempat kerja,” ujarnya.

Baca Juga :  Korea Selatan Bikin Matahari Buatan, Hasilkan Panas 100 Juta Derajat Celcius Selama 20 Detik

Hingga saat ini, Malaysia tercatat telah memiliki banyak kasus pasien covid-19, meski angka kematiannya terbilang masih kecil dibanding Indonesia. Dimana dalam kasus tersebut tercatat sebanyak 7.000 kasus orang terserang penyebaran covid-19, dengan 115 orang meninggal dunia.

Pemerintah sendiri hingga kini sudah melakukan antisipasi dengan menutup seluruh akses untuk mengurangi aktifitas dan memberlakukan pembatasan sosial yang sangat ketat sejak 18 Maret 2020.

Hops

Berita Terkait

RIP! Paus Fransiskus Meninggal Dunia dalam Usia 88 Tahun
Kemlu Pulangkan Ratusan WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar
Enaknya Jadi Pengangguran dan Korban PHK di Singapura, Dapat Gaji Rp74 Juta
Kementerian Hukum Lengkapi Dokumen untuk Ekstradisi Paulus Tannos
Kemlu Terus Pantau Kasus Penembakan WNI di Malaysia
Mahasiswa S3 KPI UINSU Tampil Sebagai Pembentang ICAS25’ di Malaysia
Jalankan Misi Internasional, KRI Sultan Iskandar Muda-367 Tiba di Sri Lanka
Kemlu: Ada Kecenderungan WNI Jadi Pengelola Judi Daring di Luar Negeri

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 16:15 WIB

RIP! Paus Fransiskus Meninggal Dunia dalam Usia 88 Tahun

Rabu, 19 Maret 2025 - 03:05 WIB

Kemlu Pulangkan Ratusan WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar

Jumat, 14 Maret 2025 - 01:07 WIB

Enaknya Jadi Pengangguran dan Korban PHK di Singapura, Dapat Gaji Rp74 Juta

Kamis, 30 Januari 2025 - 12:25 WIB

Kementerian Hukum Lengkapi Dokumen untuk Ekstradisi Paulus Tannos

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:33 WIB

Kemlu Terus Pantau Kasus Penembakan WNI di Malaysia

Berita Terbaru