Kemenkes : Pasien Covid-19 Berisiko Terinfeksi DBD

- Admin

Selasa, 23 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, inikepri.com – Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi justru mengungkapkan, pasien positif COVID-19 ternyata berisiko terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut dikarenakan, hingga saat ini belum tersedia obat atau vaksin DBD yang secara efektif menyembuhkan.

“Karena pada prinsipnya sama, DBD adalah penyakit yang sampai sekarang belum ada obatnya dan vaksinnya belum terlalu efektif,” kata Siti saat diskusi daring bertajuk Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi di Graha BNPB, Jakarta, Senin, 22 Juni 2020, dikutip dari Suara.com.

Baca Juga :  Kepri Ancang-ancang Buka Jalur Internasional

Hal tersebut dikatakan Kemenkes, setelah di beberapa daerah ditemukan jumlah pasien COVID-19 sekaligus DBD dengan angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data temuannya itu pihaknya menjelaskan, dari 460 kabupaten dan kota yang melaporkan kasus DBD, 439 di antaranya merupakan daerah terdampak COVID-19.

“Dari 460 kabupaten dan kota yang melaporkan adanya kasus DBD, sebanyak 439 di antaranya juga melaporkan adanya kasus COVID-19 di daerah itu,” jelas Siti.

“Fenomena ini yang terjadi artinya memungkinkan seseorang kalau dia terinfeksi COVID-19 dia juga dapat berisiko untuk terinfeksi demam berdarah,” tambahnya.

Baca Juga :  Ini 5 Manfaat Rutin Minum Kopi Hitam

Dalam kesempatan itu dirinya juga mengungkapkan, terdapat tiga kendala yang dialami Kemenkes dalam memberantas DBD di tengah pandemi seperti saat ini. Pertama, kegiatan tim juru pemantau jentik tidak bisa optimal sebab adanya kebijakan menjaga jarak fisik.

Kedua, bangunan-bangunan di antaranya sekolah, perkantoran, hotel, rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya selama beberapa bulan terakhir banyak yang kosong sehingga berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

“Dan ketiga karena masyarakat banyak berada di rumah sehingga perlu kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” imbuhnya.

Kendati demikian, ahli Infeksi dan Pediatri Tropik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dr Mulya Rahma Karyanti menegaskan, tingginya DBD di tanah air yang mencapai angka kurang lebih 68 ribu kasus dan diiringi oleh pandemi COVID-19, tak akan memengaruhi kinerja dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

Baca Juga :  Jubir: Kasus Aktif Covid-19 Cenderung Menurun Setiap Minggunya

“Pelayanan tidak ada terganggu karena akan disaring di triase rumah sakit yang memilah mana pasien COVID-19 atau DBD,” tegasnya.

Adapun, aedes aegypti atau nyamuk penyebab demam berdarah biasanya menggigit pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dan 16.00 hingga 17.00 WIB.

Hops.id

Berita Terkait

Masyarakat Bisa Nikmati Pemeriksaan Kesehatan Gratis tanpa Harus Jadi Peserta BPJS
Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Diimbau Unduh dan Buat Akun SSM
Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile
Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik
Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF
Kepala Bapanas Tegaskan Pentingnya Makanan Bergizi Diberikan Sejak Dini
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:21 WIB

Masyarakat Bisa Nikmati Pemeriksaan Kesehatan Gratis tanpa Harus Jadi Peserta BPJS

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:12 WIB

Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Diimbau Unduh dan Buat Akun SSM

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:51 WIB

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sabtu, 11 Januari 2025 - 08:15 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile

Kamis, 9 Januari 2025 - 06:35 WIB

Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung

Berita Terbaru