KKP Berhasil Tingkatkan Omzet UMKM Olahan Ikan hingga 15,83 Persen

- Admin

Jumat, 3 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Produk olahan ikan UMKM. Foto: Istimewa

Produk olahan ikan UMKM. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meningkatkan omzet usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) olahan ikan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang mengikuti program inkubasi hingga 15,83 persen.

Hal tersebut tidak terlepas dari program inkubasi bisnis inovasi produk kelautan dan perikanan (Inbis-Invapro KP) yang digelar Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) salah satu UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP).

Salah satu UMKM yang mengikuti program tersebut adalah Perkumpulan Pramesti Malima Energi Fokus Sejahtera (PMEFS) Palangka Raya, yang kini memiliki beragam varian produk seperti abon ikan lembaran, mie ikan, dan keripik kulit ikan (fish skin salted egg).

“Program Inbis Invapro KP adalah salah satu upaya KKP membina UMKM dengan memberikan masa inkubasi selama 2 tahun berupa bimbingan dan konsultasi pelayanan pengembangan usaha, pendampingan dalam kegiatan pengembangan usaha, fasilitasi perijinan berusaha dan sertifikasi mutu, pengembangan desain, kemasan, promosi dan pemasaran,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga :  Rizieq, Menantu dan Dirut RS Ummi Bogor Jadi Tersangka

Sedangkan Ketua UMKM PMEFS, Akidah Wahyuni saat berbincang dengan tim Ditjen PDSPKP beberapa waktu lalu, mengaku bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian program Inbis Invapro KP 2021.

“Alhamdulillah kami merupakan tenant yang bergabung pada 2021 dan telah menerima fasilitasi kegiatan transfer teknologi pengolahan ikan,” tutur Wahyuni.

Penambahan varian produk itu pun berdampak pada peningkatan omzet kelompoknya. Sosok yang akrab disapa Yuni ini menyebut kenaikan omzet rata-rata mencapai 15,83 persen sepanjang 2021-2022.

“Jadi bukan hanya produktivitasnya saja yang naik, tapi omsetnya juga,” katanya, bangga.

Selain mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis, Yuni juga telah mengantongi berbagai sertifikasi seperti sertifikat Halal, SPPT SNI produk abon ikan, Sertifikat GMP/SSOP, Izin Edar (MD), dan diakhir masa inkubasi memperoleh Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP). “Ilmunya dapat, dibimbing, dan diarahkan sertifikasinya, pokoknya mantap program ini,” ujar Yuni.

Baca Juga :  1.100 UMKM Manfaatkan Pinjaman Bunga Nol Persen dari Pemprov Kepri

Senada Ishartini mengaku bangga dengan ketekunan dan keberhasilan Yuni beserta kelompoknya. Menurutnya, apa yang disampaikan Yuni bisa menjadi dorongan bagi jajarannya untuk terus mengevaluasi program Inbis-Invapro KP agar lebih baik lagi.

Karenanya, akhir Januari lalu, tim Ditjen PDSPKP menggelar evaluasi tenant Inbis-Invapro KP 2021. Poin-poin yang dievaluasi meliputi proses bimbingan teknis dan konsultasi pelayanan pengembangan usaha, pendampingan UMKM/tenant dalam kegiatan pengembangan usaha hingga fasilitasi perijinan berusaha dan sertifikasi bidang mutu.

“Termasuk juga dari sisi pemasaran, jangan sampai UMKM kita bekali terus di hilirnya dibiarkan. Tapi alhamdulillah, program yang berlangsung 2 tahun ini hasilnya bisa dinikmati UMKM,” terang Ishartini.

Di tempat yang sama, Kepala BBP3KP, Trisna Ningsih mengatakan program Inbis Invapro KP sejak diluncurkan dari 2016 sampai 2022 telah membina dan mendampingi sebanyak 83 UMKM yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Indonesia.

Baca Juga :  Ini Cara UMKM Dapat BLT Rp 2,4 Juta

Selain fokus pada pengembangan usaha, Inbis Invapro KP juga menjadi dukungan program pemerintah dalam mewujudkan ketersediaan mutu produk hasil perikanan agar masyarakat umum dapat mengkonsumsi produk perikanan yang aman dan bermutu.

“Peserta 2021 yang berakhir di 2022 itu diikuti 11 tenant terpilih yang mewakili 11 Kabupaten/kota dari 8 Provinsi. Mereka berasal dari Bandung, Bekasi, Bitung, Bontang, Depok, Mataram, Pangkalpinang, Palangkaraya. Kemudian peserta lainnya berasal dari Pasuruan, Pati, dan Purbalingga,” terang Trisna.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan faktor penting untuk mencapai pembangunan kelautan perikanan yaitu dengan penerapan teknologi terbarukan, kesiapan sumber daya manusia agar usaha di sektor kelautan dan perikanan memiliki produktivitas tinggi, berdaya saing, dan efisien.

Hal itu sangat dipengaruhi oleh ketersediaan input teknologi yang efisien, mutu produk yang terjamin, rantai sistem produksi yang efisien dari hulu hingga hilir dan sumber daya manusia yang kompeten. (RBP)

Berita Terkait

Indonesia Pecahkan Rekor Khataman Al-Qur’an Tercepat di Dunia
Pendidikan Gratis, Kemensos Matangkan Sekolah Rakyat
Libur Lebaran Sekolah 20 Hari, Terhitung dari Tanggal Ini
Kemenag Buka Bantuan Pembangunan dan Rehabilitasi Masjid & Musala, Cek Syaratnya Disini!
Program MBG Jangkau 38 Provinsi di Indonesia
KPK Tahan Hasto Kristiyanto Terkait Kasus Suap dan Perintangan Penyidikan
Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadan untuk Indonesia
Pelunasan Biaya Haji 1446 H Jemaah Reguler Dibuka 14 Februari 2025

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 01:21 WIB

Indonesia Pecahkan Rekor Khataman Al-Qur’an Tercepat di Dunia

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:42 WIB

Pendidikan Gratis, Kemensos Matangkan Sekolah Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 - 20:08 WIB

Libur Lebaran Sekolah 20 Hari, Terhitung dari Tanggal Ini

Minggu, 9 Maret 2025 - 02:07 WIB

Kemenag Buka Bantuan Pembangunan dan Rehabilitasi Masjid & Musala, Cek Syaratnya Disini!

Selasa, 25 Februari 2025 - 07:43 WIB

Program MBG Jangkau 38 Provinsi di Indonesia

Berita Terbaru

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Internasional

Kemlu Pulangkan Ratusan WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar

Rabu, 19 Mar 2025 - 03:05 WIB