Pemerintah-BI Sepakati Strategi Pengendalian Inflasi

- Admin

Selasa, 21 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Ilustrasi. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyepakati lima langkah strategis untuk konsisten menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam kisaran sasaran 3,0 persen ± 1 persen pada 2023.

Inflasi IHK pada Desember 2022 tercatat 5,51 persen (year on year/yoy), jauh lebih rendah dari prakiraan consensus forecast sebesar 6,5 persen (yoy) pascapenyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September 2022.

Perkembangan tersebut tidak terlepas dari berbagai upaya keras yang ditempuh Pemerintah Pusat dan Daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID), serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

BACA JUGA :

Mendagri Puji Pengendalian Inflasi di Tanjungpinang

Upaya yang ditempuh dalam perkembangannya dapat mengendalikan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM dan menurunkan tekanan inflasi, termasuk harga pangan, sejalan dengan respons untuk menjaga keterjangkauan harga, mengelola ketersediaan pasokan, meningkatkan kelancaran distribusi dan memperkuat strategi komunikasi.

Baca Juga :  bank bjb Tawarkan SR018, Pilihan Berharga untuk Kemandirian Bangsa

Oleh karena itu, Pemerintah dan Bank Indonesia menyepakati lima langkah strategis untuk konsisten menjaga inflasi IHK tersebut.

Kesepakatan itu disampaikan dalam High Level Meeting TPIP di Jakarta, Senin (20/2/2023). Kelima langkah strategis tersebut ditempuh melalui penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah.

“HLM TPIP merupakan agenda strategis untuk mencapai capaian 2023 terutama menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Lebaran dan Idul Fitri 2023. Beberapa hal juga dilakukan untuk mencapai 3,0 persen ± 1 persen pada 2023 sesuai dengan APBN,” ungkap Menko Airlangga pada konferensi pers usai HLM TPIP.

BACA JUGA :

Inflasi Kepri Januari 2023 Membaik, Lebih Rendah Dibanding Inflasi Nasional

Langkah strategis yang pertama adalah memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga :  BI: Ekonomi Kepri 2022 Diprediksi Tumbuh 3,7-4,5 Persen

Kedua, menjaga inflasi komponen Volatile Food (VF), utamanya pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sehingga berada dalam kisaran 3,0 persen – 5,0 persen.

Ketiga, memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah.

Keempat, memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi. Kelima, memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

TPIP akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk melanjutkan implementasi kebijakan dan program kerja pada peta jalan pengendalian inflasi 2022–2024. Sinergi kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan Bank Indonesia tersebut termasuk melalui implementasi berbagai inovasi program untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi. Sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat efektivitas upaya pengendalian inflasi tersebut, TPIP akan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 dengan tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan”.

Baca Juga :  Inflasi Tanjungpinang Peringkat 4 Terendah se-Indonesia

“Dari anggaran ketahanan pangan, tadi disampaikan Ibu Menteri Keuangan ada Rp104,2 triliun ada di K/L maupun di non K/L. Kemudian ke depan, Pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, mendorong sinergi agar inflasi IHK tetap dalam sasaran 2023. Tentunya, ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional. Dan inflasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi (yang kuat) untuk perekonomian di 2023,” tutup Menko Airlangga.

HLM TPIP juga dihadiri antara lain oleh Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Menteri I BUMN, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Badan Pangan Nasional, Direktur Utama BULOG, dan para pejabat eselon I dan/atau setingkat perwakilan Kementerian/Lembaga anggota TPIP. (RP)

Berita Terkait

Mengenal Saham Syariah: Investasi Halal di Tengah Tantangan Literasi
Koperasi Desa Merah Putih Putus Mata Rantai Kemiskinan
Harga Tiket Pesawat Jelang Lebaran Bakal Lebih Murah, Ini Penyebabnya
Presiden Prabowo Teken Aturan dan Keppres untuk BPI Danantara
BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen
Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah
Ada Empat Strategi agar Koperasi Tumbuh dan Berdaya Saing Tinggi
Menang di WTO, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Kekuatan Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 8 Maret 2025 - 01:28 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Putus Mata Rantai Kemiskinan

Selasa, 4 Maret 2025 - 04:32 WIB

Harga Tiket Pesawat Jelang Lebaran Bakal Lebih Murah, Ini Penyebabnya

Senin, 24 Februari 2025 - 12:58 WIB

Presiden Prabowo Teken Aturan dan Keppres untuk BPI Danantara

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:20 WIB

BPS Catat Inflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen

Minggu, 2 Februari 2025 - 09:42 WIB

Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga Rendah

Berita Terbaru