INIKEPRI.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Riau menargetkan angka prevalensi stunting dapat ditekan sampai 10,2 persen pada tahun 2024 mendatang.
Kepala BKKBN Kepri Rohina mengatakan hal tersebut sebagai upaya memenuhi target nasional terkait penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.
BACA JUGA :
Bahas Penanganan Stunting, Dewi Ansar Bertemu Kader PKK Batam
“Kepri itu kan sudah di bawah nasional , angka stunting nasional sekarang 21 persen, Kepri 15,4 persen. Tapi memang di tahun 2024 harus 14 persen dan khusus Kepri harus 10,2 supaya tercapai 14 persen itu,” kata Rohina dilansir dari ANTARA, Sabtu 10 Juni 2023.
Dalam mencapai hal tersebut, BKKBN telah membentuk tim satuan tugas (satgas), tim percepatan penurunan stunting (TPPS), tim pendamping keluarga (TPK), Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan di daerah.
“Bapak asuh, kakak asuh anak stunting sudah hampir lebih dari 200 jumlahnya se Kepri. Karena semua dinas instansi juga sudah terlibat, TNI/Polri, pihak swasta, perbankan, Baznas juga terlibat. Dan memang kemauan bapak Gubernur, Wali Kota, Bupati sepakat untuk menurunkan angka stunting di Kepri,” ujar dia.
Selain itu, ia menyebutkan Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki sebanyak 304 pasang duta generasi berencana (genre) guna menekan angka stunting (kekerdilan) di daerah itu.
“Dapat kami laporkan bahwa sampai dengan saat ini capaian duta genre desa/kelurahan di Provinsi Kepri adalah 304 pasang dari 417 desa/kelurahan atau sebesar 72,17 persen, ” ujar Rohina.
Kata dia, Duta Genre memegang peran penting sebagai penyambung lidah ke masyarakat untuk mensosialisasikan berbagai program yang digagas oleh pemerintah melalui BKKBN.
Sehingga pada kesempatan ini mereka juga diberikan pemahaman terkait edukasi gizi, kesehatan reproduksi remaja dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. (RBP/ANTARA)