India Larang 2.550 Jemaah Tabligh Muslim Masuk ke India: Berlaku 10 Tahun

- Admin

Jumat, 5 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batam, inikepri.com – Pemerintah India telah mengeluarkan keputusan untuk tidak memberi visa apapun pada 2.550 jemaah yang ikut serta pada kegiatan jemaah tabligh di India Maret lalu.

Beberapa waktu lalu, jemaah tabligh muslim menyelenggarakan pertemuan keagamaan selama tiga hari di sebuah kuil Islam di daerah Nizamuddin, Delhi yang berpenduduk padat.

Menurut polisi, acara tersebut dihadiri oleh beberapa ratus orang dari India dan luar negeri sehingga memicu penyebaran COVID-19 di negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

India telah menjelaskan bahwa 2.550 aktivis Tablighi Jamaat (Pengkhotbah Islam) asing, yang ikut serta dalam jemaah Nizamuddin pada bulan Maret tahun ini, tidak akan dapat menerima visa apa pun untuk 10 tahun ke depan. Hal itu merupakan larangan total bagi mereka bepergian ke negara itu.

Baca Juga :  Terharu! Ustaz Ebit Lew Bagikan Hadiah untuk Komunitas Tionghoa Menjelang Imlek

Keputusan itu muncul karena sekitar 50-60 persen dari kasus COVID-19 di sebagian besar negara bagian India diklaim terdiri dari aktivis Islam.

Dilansir laman sputniknews Sebelumnya pada bulan April, Kementerian Dalam Negeri (MHA), memasukkan 960 orang asing ke dalam daftar hitam karena melanggar norma-norma visa karena mereka telah memasuki negara itu dengan visa turis tetapi berpartisipasi dalam sebuah kongregasi religius.

Baca Juga :  Cacar Monyet Ditemukan di Singapura, Pertama di ASEAN

Menurut pejabat pemerintah, sekitar 820 orang asing dan beberapa ratus lainnya yang ambil bagian dalam jemaah itu bubar ke berbagai bagian negara itu sementara sekitar 2.300 orang tetap tinggal termasuk 250 warga negara asing di tempat pemujaan Islam di daerah Nizamuddin New Delhi.

Wakil kepala Manish Sisodia Delhi mengatakan bahwa orang-orang yang tinggal diungsikan dievakuasi dari gedung tempat para pengkhotbah Islam dinyatakan positif COVID-19. 617 dari 2.300 dirawat di rumah sakit dan sisanya dikarantina.

Baca Juga :  Rekor Lagi! India Laporkan 12 Ribu Kasus Baru COVID-19

Kementerian dalam negeri India juga menyarankan negara-negara bagian untuk melacak pergerakan para pekerja Islam itu di daerah mereka karena sejumlah besar pekerja ini adalah pembawa COVID-19.

Tablighi Jamaat adalah gerakan misionaris Islam yang berfokus pada mendesak umat Islam untuk kembali ke agama mereka. Sepanjang tahun, umat Islam dari seluruh negeri dan luar negeri mengunjungi Markaz untuk tujuan keagamaan dan bergerak dalam kelompok ke berbagai bagian India untuk kegiatan keagamaan.

Hops

Berita Terkait

Bakamla RI Perkuat Sinergi Keamanan Maritim dengan Singapore Police Coast Guard
Indonesia Serukan Penghentian Kekejaman Israel di PBB, Desak Pengakuan Palestina
Indonesia dan Negara OKI Walkout dari Sidang PBB, Protes Pidato PM Israel
Akhiri Pendudukan Israel di Palestina, RI Dukung Resolusi PBB
Indonesia Berkomitmen Bangun Kota Cerdas
SIM Indonesia Bisa Digunakan di Luar Negeri Mulai Juni 2025
KBRI London Imbau WNI Waspada di Tengah Kerusuhan di Inggris dan Irlandia
Iran Siapkan Balasan atas Terbunuhnya Pemimpin Hamas

Berita Terkait

Senin, 30 September 2024 - 07:51 WIB

Indonesia Serukan Penghentian Kekejaman Israel di PBB, Desak Pengakuan Palestina

Sabtu, 28 September 2024 - 09:40 WIB

Indonesia dan Negara OKI Walkout dari Sidang PBB, Protes Pidato PM Israel

Sabtu, 21 September 2024 - 02:47 WIB

Akhiri Pendudukan Israel di Palestina, RI Dukung Resolusi PBB

Senin, 9 September 2024 - 08:15 WIB

Indonesia Berkomitmen Bangun Kota Cerdas

Selasa, 27 Agustus 2024 - 08:14 WIB

SIM Indonesia Bisa Digunakan di Luar Negeri Mulai Juni 2025

Selasa, 6 Agustus 2024 - 08:04 WIB

KBRI London Imbau WNI Waspada di Tengah Kerusuhan di Inggris dan Irlandia

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 10:01 WIB

Iran Siapkan Balasan atas Terbunuhnya Pemimpin Hamas

Rabu, 5 Juni 2024 - 07:42 WIB

Di WCT 2024 Singapura, Menparekraf Paparkan Pariwisata Berkonsep Smart Cities

Berita Terbaru

Rajapola