Ini Daftar Obat Omicron, Dari Gejala Ringan Hingga Berat

- Jurnalis

Sabtu, 26 Februari 2022 - 01:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi obat. Foto: Istimewa

Ilustrasi obat. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Perawatan apabila terpapar omicron mengandalkan beberapa obat antivirus.

Penggunaanya juga bergantung pada derajat penyakit seseorang. “Ada beberapa obat antivirus yang dipakai, dan sudah kita rekomendasikan juga di buku 5 organsiasi profesi. Saya kira juga adopsi Kementerian Kesehatan,” kata Spesialis Paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), dilansir dari CNBCINDONESIA, pada Jumat (25/2/2022).

Obat antivirus yang digunakan adalah Favipiravir, Molnupiravir, Nirmatrelvir/Ritonavir, dan Remdevisir.

Baca Juga :  Memegang Benda yang Terkena Virus Corona, Bisa Positif Covid-19?

Dalam tata laksana Farmakologis, dia menyatakan semua tingkatan gejala mendapatkan vitamin C dan D. Tetapi untuk orang yang tanpa gejala tidak ada anti virus.

“Sedangkan yang ringan ada antivirus, sedang ada penambahan lagi. Berat dan Kritis, obat-obat yang disarankan Remdesivir,” jelasnya.

Berikut rangkuman tata laksana Farmakologis yang dipaparkan Erlina Burhan:

Tanpa Gejala
Vitamin C, D
Pengobatan suportif
Pengobatan komorbid dan komplikasi

Gejala Ringan
Vitamin C, D
Favipiravir atau Molnupiravir atau Nirmatrelvir/Ritonavir
Pengobatan simtomatis
Pengobatan suportif
Pengobatan komorbid dan komplikasi

Baca Juga :  Omicron Membawa Korban

Gejala Sedang
Vitamin C, D
Remdesivir atau alternatifnya: Favipiravir, Molnupiravir, atau Nirmatrelvir/Ritonavir
Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
Pengobatan simtomatis
Pengobatan komorbid dan komplikasi

Gejala Berat atau Kritis
Vitamin C, B1, D
Remdesivir atau alternatifnya: Favipiravir, Molnupiravir, atau Nirmatrelvir/Ritonavir
Kortikosteroid
Anti IL-6 (Tocilizumab/Sarilumab)
Antibiotik (pada suspek koinfeksi bakteri)
Antikoagulan LMWH/UFH/OAC berdasarkan evaluasi DPJP
Tata laksana syok (bila terjadi)
Pengobatan komorbid dan komplikasi (DI/CNBCINDONESIA)

Berita Terkait

Awas! Ini Bahaya Mengonsumsi Ikan Hasil Pengeboman
Kemenkes Waspadai Kasus TB di Indonesia yang Meningkat
Laksanakan Ibadah Puasa Ramadan, Ini Pesan Menkes
Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks
Banyaknya Manfaat Vaksinasi HPV dan Skrining Dini Kanker Leher Rahim
Begini Lho Kiat Turunkan Gula Darah dengan Cepat
Skrining Langkah Awal Deteksi Kanker Serviks
Cegah Kematian dan Stunting melalui Deteksi Dini
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 04:43 WIB

Awas! Ini Bahaya Mengonsumsi Ikan Hasil Pengeboman

Senin, 25 Maret 2024 - 00:14 WIB

Kemenkes Waspadai Kasus TB di Indonesia yang Meningkat

Selasa, 12 Maret 2024 - 04:39 WIB

Laksanakan Ibadah Puasa Ramadan, Ini Pesan Menkes

Rabu, 28 Februari 2024 - 18:53 WIB

Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

Minggu, 25 Februari 2024 - 10:10 WIB

Banyaknya Manfaat Vaksinasi HPV dan Skrining Dini Kanker Leher Rahim

Senin, 5 Februari 2024 - 00:27 WIB

Begini Lho Kiat Turunkan Gula Darah dengan Cepat

Minggu, 4 Februari 2024 - 00:45 WIB

Skrining Langkah Awal Deteksi Kanker Serviks

Kamis, 1 Februari 2024 - 08:38 WIB

Cegah Kematian dan Stunting melalui Deteksi Dini

Berita Terbaru

H. Muhammad Rudi. Foto: Instagram

Batam

Siapa Berani Lawan Rudi?

Kamis, 28 Apr 2022 - 00:06 WIB

Foto: Istimewa

Internasional

Singapura Bebaskan Negara-Negara Besar dari Kewajiban Karantina

Minggu, 10 Okt 2021 - 00:02 WIB

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Nasional

Panglima TNI Tekankan Lima Hal Pedoman Tugas Prajurit

Kamis, 18 Apr 2024 - 02:57 WIB