INIKEPRI.COM – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja yang meningggal dunia pada tanggal 26 Mei 2023 merupakan salah satu tokoh penting dan salah satu bapak pembangunan Indonesia bidang kelautan dan peikanan.
Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Mengenang Almarhum Sarwono Kusumaatmadja di Balroom Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Gahati III Jakarta, Minggu (30/7/2023).
BACA JUGA :
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KKP Tertibkan 8 Kapal Ikan yang Melanggar Ketentuan
KKP Segel 2 Unit Usaha Tambak Udang di Batam
Sarwono dikatakannya mengimplementasikan pengawasan lingkungan yang tujuannya untuk kelestarian alam. Ia berperan dan berkontribusi dalam membentuk Undang Undang No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem
Pengabdian Sarwono kepada negara dikatakan Trenggono sebagai contoh untuk generasi penerus sebagai warisan anak bangsa.
“Saya atas nama Kementrian Kelautan dan Perikanan memberikan penghargaan kepada keluarga besar Bapak Almarhum Sarwono Kusumaatmaja atas pengabdianya kepada Negara,” kata Menteri Trenggono.
Sementara Mantan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan di era Menteri Sarwono Kusumaatmaja, Sapta Nirwandar, mengatakan, Sarwono Kusumaatmaja merupakan seorang tokoh nasional yang sudah Malang melintang di dunia politik, dunia birokrasi termasuk dunia yang berkaitan dengan masyarakat.
Selain dunia politik Sarwono juga seorang aktivis dengan banyak jabatan diemban seperti Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Birokrasi (Menpan RB) dan Kementerian lainnya di era presiden Soeharto dan terakhir menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Atas jasa dan pengabdianya tentunya memberikan inspirasi bagi generasi muda dan juga sekaligus kita dalam mengenang jasa-jasa beliau terhadap negara Republik Indonesia.
Sarwono Kusumaatmadja yang lahir di Jakarta, pada 24 Juli 1943, meraih gelar insinyur dari ITB dan lulus tahun 1974. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR-RI pada 1971-1988, dan menjadi Anggota MPR pada 1988. Sarwono juga pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar pada 1983-1988, menjadi Manggala BP-7 pada 1984 dan Ketua Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PELTI) Bidang Organisasi pada 1986. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Yayasan Bhakti Bangsa, serta berkesempatan menjadi anggota DPD-RI dari DKI Jakarta (2004). (DI)