Butuh Adaptasi Tenaga Kerja Indonesia terhadap Era Digitalisasi

- Admin

Selasa, 6 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peneliti dan Pengamat Ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi mengatakan yang dibutuhkan saat ini adalah investasi. Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9

Peneliti dan Pengamat Ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi mengatakan yang dibutuhkan saat ini adalah investasi. Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9

INIKEPRI.COM – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryantono mengatakan saat ini proses industrilisasi 4.0 yang serba digital, bahwa adanya pergeseran transformasi.

Saat tayangan Pemilu 2024: Strategi Perluas Lapangan Kerja yang ditayangkan di Youtube FMB9 pada Senin (5/2/2024) Nunung mengatakan karena itulah dibutuhkan kesiapan dalam pekerjaan-pekerjaan yang berpotensi akan menjadi suatu pekerjaan baru.

“Namun membutuhkan jangka waktu yang relatif lama yang perencanaannya tidak bisa satu hingga dua tahun. Membutuhan road map jangka menengah hingga jangka panjang,” kata Nunung.

Baca Juga :  Anggiat Pasaribu Menangis Minta Maaf, Cium Tangan-Peluk Ibu Arteria Dahlan

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO Darwoto mengatakan apa yang dilakukan Kemenko PMK melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68/2022 sangat bagus, namun menurutnya belum terimplemetasi secara maksimal terutama pada pendidikan.

BACA JUGA:

UU ASN Akhiri Masalah Tenaga Honorer

“Kolaborasi dunia usaha dengan Kementerian sudah terjalin dengan baik sesuai Perpres tersebut. Persiapan SDM secara kompetensi dilihat dari tiga aspek, yaitu skill, knowledge, dan attitude,” kata Darwoto.

Baca Juga :  Semangat Revolusi Mental dalam Pembangunan Ekonomi Bahari

Lanjutnya, jangan hanya fokus pada skill saja namun attitude dilupakan. Karena jika attitude sudah terbentuk dengan baik, maka adaptasi terhadap perubahan yang ada akan mudah diterima tenaga kerja.

“Fokus dunia usaha saat ini adalah ketika membutuhkan tenaga kerja, harus sudah siap di pasar kerja. Hal yang dibutuhkan diera digital ini adalah sistem digitalisasi terhadap informasi pasar kerja,” kata Darwoto.

Peneliti dan Pengamat Ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi mengatakan Indonesia belum maksimal memanfaatkan bonus demografi. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah investasi.

Baca Juga :  Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 Resmi Dibuka: Pemerintah Siapkan 1,03 Juta Formasi

“Tidak hanya infrastruktur, tapi investasi asing dan investasi dalam negeri. Pengurusan izin menjadi salah satu hambatan masuknya investasi,” kata Tadjuddin.

Menurutnya, investasi tidak masuk karena beberapa hal. Pertama masalah pengurusan izin, kedua kondisi politik Indonesia tidak stabil, dan ketiga kompetensi SDM Indonesia belum memadai untuk mangisi peluang kerja yang sudah masuk dalam era digital. (DI)

Berita Terkait

Begini Skema untuk Bisa Punya Rumah Sendiri Bagi Karyawan Media
Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus
Pelaksanaan MBG, BGN Bakal Memperketat Seleksi Mitra Kerja SPPG
Program Subsidi Perumahan untuk Wartawan Disambut Baik Dewan Pers
Survei: 91,2% Mayoritas Pemudik Puas dengan Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran
Menlu RI: Evakuasi Warga Palestina hanya sementara
Semua Biaya PPG PAI Kemenag Ditanggung Pemerintah, Jangan Tertipu!
Ketua Umum KNPI Haris Pertama Minta Ketegasan Jaksa Agung Jerat dan Sita Harta Bos PT. Duta Palma dengan Pasal TPPU

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 06:58 WIB

Begini Skema untuk Bisa Punya Rumah Sendiri Bagi Karyawan Media

Selasa, 22 April 2025 - 10:23 WIB

Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus

Sabtu, 19 April 2025 - 09:34 WIB

Pelaksanaan MBG, BGN Bakal Memperketat Seleksi Mitra Kerja SPPG

Kamis, 17 April 2025 - 07:48 WIB

Program Subsidi Perumahan untuk Wartawan Disambut Baik Dewan Pers

Selasa, 15 April 2025 - 07:57 WIB

Survei: 91,2% Mayoritas Pemudik Puas dengan Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran

Berita Terbaru