Cerita Mistis Baret Ungu Korps Marinir, Diambil dari Selendang Nyi Roro Kidul

- Admin

Minggu, 14 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korps marinir TNI AL / Foto: Istimewa

Korps marinir TNI AL / Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Korps Marinir merupakan pasukan elite TNI Angkatan Laut (AL). Pasukan Komando yang dibentuk pada 15 November 1945 ini memiliki moto “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” yang bermakna “Di Laut dan Darat Kita Jaya”.

Sebagai pasukan elite, Marinir memiliki ciri khusus yakni Baret Ungu. Warna ungu menjadi warna keramat atau jenis warna yang paling sarat akan makna yang mendalam.

Di kutip dari “Ensiklopedia Korps Marinir”, alasan pertama warna ungu yang ditetapkan sebagai warna baret Korps Marinir ini adalah, dalam mitologi Jawa warna ungu menjadi warna selendang Nyi Roro Kidul yang juga menjadi penguasa samudera di Indonesia. Selendang berwarna ungu milik Nyi Roro Kidul itu dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara.

Baca Juga :  TNI AL Bantah Ada Perwira Minta Uang untuk Lepaskan Kapal Tanker

Alasan lainnya baret berwarna ungu pada Korps Marinir ini adalah warna Bunga Bougenville yang juga berwarna ungu. Jenis bunga itu merupakan bunga yang telah gugur sebelum layu. Yang merupakan lambang dari sebuah pengabdian seorang prajurit Korps Marinir. Khususnya dalam memelihara serta mempertahankan keutuhan negara.

Baca Juga :  Putra Siregar Kembali Pecahkan Rekor MURI, Hewan Kurban Idul Adha Terbanyak

Menurut sejarahnya, warna ungu pada baret tersebut juga dikenakan untuk pertama kalinya oleh Korps Marinir saat masih bernama KKO AL. Saat itu masih berupa pita sebagai kode pengaman yang digunakan pada 1958 silam. Ketika itu, pasukan Korps Marinir terlibat di dalam operasi 17 Agustus. Suatu aksi militer dalam memberantas, menumpas pembangkangan yang dilakukan oleh PRRI di Sumatera Barat.

Akhirnya, Korps Marinir pun menetapkan warna ungu pada baretnya pada 1961. Tepat saat Batalyon I KKO AL terlibat dalam operasi di Aceh yang dinamakan Operasi Alugoro.

Baca Juga :  Dear Guru, Jadi PPPK Itu Setara PNS kok

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan Baret Ungu. Seorang prajurit Marinir harus menjalani sejumlah tahapan di antaranya, mengikuti Pendidikan Komando (Dikko) yang cukup berat selama kurang lebih 77 hari.

Di awali dengan tahap dasar komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG) dan ditutup dengan Lintas Medan (Limed) Banyuwangi hingga Surabaya sejauh 300 kilometer.

Pisau Komando

Berita Terkait

Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik, Siapkan Generasi Emas 2045 Berdaya Saing Global
Giuseppe Garibaldi, Calon Kapal Induk TNI dari Italia yang Siap Perkuat Laut Indonesia
HUT TNI ke-80: Ini Makna Tema dan Logo Tahun 2025
Pemerintah Tetapkan 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Sekolah Garuda Bisa Diakses Semua Kalangan, Termasuk Masyarakat Miskin
Pemerintah Tegaskan Wajib Belajar 13 Tahun, Setahun Prasekolah Jadi Fondasi
Menko Kumham Imipas: Anggota Brimob Pelindas Pengemudi Ojol akan Diproses Pidana
Kemenag Buka Bantuan Perpustakaan Masjid, Begini Syarat dan Cara Daftarnya

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 06:24 WIB

Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik, Siapkan Generasi Emas 2045 Berdaya Saing Global

Selasa, 7 Oktober 2025 - 06:34 WIB

Giuseppe Garibaldi, Calon Kapal Induk TNI dari Italia yang Siap Perkuat Laut Indonesia

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:32 WIB

HUT TNI ke-80: Ini Makna Tema dan Logo Tahun 2025

Minggu, 28 September 2025 - 09:07 WIB

Pemerintah Tetapkan 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026

Rabu, 24 September 2025 - 07:50 WIB

Sekolah Garuda Bisa Diakses Semua Kalangan, Termasuk Masyarakat Miskin

Berita Terbaru