INIKEPRI.COM – Sri Lanka bukanlah satu-satunya negara yang terancam bangkrut.
Dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lebih banyak negara berkembang dipercaya akan mengalami kemerosotan yang sama.
Di Asia Tenggara misalnya, laporan Crisis Response Group PBB menyebut ada dua negara yang rentan ekonominya.
Bukan cuma utang, hal itu pun karena kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia dan Ukraina.
Dua negara itu adalah Laos dan Myanmar. Mengapa?
Laos sebenarnya memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat sebelum pandemi melanda. Namun, tingkat utangnya telah melonjak drastis.
BACA JUGA:
Rusuh di India Meluas, Pemerintah Tutup Akses Internet dan Blokir Media Sosial
Tingkat utang publik telah meningkat pesat sejak 2019, meningkat menjadi 88% dari PDB pada 2021. Dengan sektor energi menyumbang lebih dari 30% dari stok utang.
Mengutip Associated Press (AP), Senin (11/7/2022), itu menjadi masalah mendesak mengingat keuangan pemerintah negara yang lemah. Hal ini juga sempat diutarakan Bank Dunia (World Bank) dalam rilisnya Mei 2022.
“Negara itu menghadapi tantangan berat terkait dengan ketidakseimbangan makroekonomi yang berlangsung lama,” tulis Bank Dunia.
“Ekonomi Laos diperkirakan tumbuh sebesar 3,8% pada tahun 2022, naik dari perkiraan 2,5% pada tahun 2021, asalkan negosiasi ulang utang yang sedang berlangsung berhasil dan langkah-langkah penahanan Covid-19 yang ketat tidak kembali dilakukan,” tambah lembaga itu lagi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya