Satgas Pemberantasan Judi Online Segera Terbentuk, Presiden Ingatkan Jangan Berjudi

- Admin

Kamis, 13 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan terkait bahaya praktik perjudian baik online maupun offline di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/6/2024). Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres/Untung S/InfoPublik

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan terkait bahaya praktik perjudian baik online maupun offline di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/6/2024). Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres/Untung S/InfoPublik

INIKEPRI.COM – Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah sangat serius memberantas praktik perjudian online, salah satunya lewat pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan judi online yang sebentar lagi akan segera terbentuk dengan harapan bisa mempercepat pemberantasan judi online.

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/6/2024) Presiden mengungkapkan keseriusan pemerintah dalam pemberantasan judi online, juga dilakukan lewat pemutusan akses terhadap 2,1 juta situs judi online hingga Juni 2024.

Baca Juga :  World Water Forum ke-10 Tuntun Kolaborasi Dunia Atasi Permasalahan Air

“Jangan berjudi, jangan berjudi baik offline maupun online, sebaiknya jika ada rezeki, ada uang ditabung atau dijadikan modal usaha. Karena praktik judi itu dampaknya negatif,” ungkap Presiden.

Presiden menuturkan, sudah banyak terjadi karena judi harta benda habis dan terjual. Karena judi suami istri bercerai, jadi melakukan kejahatan, kekerasan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga :  Presiden Minta Tata Kelola Persepakbolaan Dibenahi Secara Menyeluruh

“Judi bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan sekedar game atau iseng-iseng berhadiah, tapi judi mempertaruhkan masa depan, masa depan sendiri, keluarga dan anak-anak kita,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, pemberantasan judi online memang tidak mudah mengingat praktiknya itu bersifat transnasional, lintas negara, lintas batas dan lintas otorisasi. Oleh karena itu, pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri dan pribadi-pribadi kita masing-masing.

Baca Juga :  Menkominfo: Digitalisasi Pesat di Era Jokowi, Fondasi untuk Indonesia Emas 2045

“Karena itu saya mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, mengawasi dan melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online, sehingga apa yang dilakukan pemerintah bisa efektif dalam memberantas praktik-praktif perjudian itu,” pungkas Kepala Negara.

Penulis : DI

Editor : IZ

Berita Terkait

Polri Jaga Stabilitas Keamanan Pascapilkada 2024
Komnas HAM Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanganan TPPO
UPQ Kemenag Targetkan Cetak 1 Juta Mushaf Al-Qur’an pada 2025
Akurasi Data Migrasi Jadi Tantangan Kasus TPPO
Polri Ungkap Barang Bukti Narkoba Senilai Rp2,88 Triliun
Menlu Pastikan tak Ada Pergeseran Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan
1 Desember, Ditjen Imigrasi Terapkan Penerbitan E-Paspor 100 Persen
Judi Online Menambah Kemiskinan Baru, Literasi Digital Jadi Kunci Pemberantasannya

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 07:39 WIB

Polri Jaga Stabilitas Keamanan Pascapilkada 2024

Senin, 9 Desember 2024 - 07:33 WIB

Komnas HAM Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanganan TPPO

Minggu, 8 Desember 2024 - 07:28 WIB

UPQ Kemenag Targetkan Cetak 1 Juta Mushaf Al-Qur’an pada 2025

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:27 WIB

Akurasi Data Migrasi Jadi Tantangan Kasus TPPO

Jumat, 6 Desember 2024 - 08:21 WIB

Polri Ungkap Barang Bukti Narkoba Senilai Rp2,88 Triliun

Berita Terbaru