INIKEPRI.COM – Pandemi COVID-19 sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun belakangan ini.
Bahkan, Varian baru terus bermunculan dengan tidak hilangnya varian sebelumnya.
Virus seakan bermetamorfosa menghasilkan jenis baru. Ada yang lebih berbahaya atau sebaiknya.
Uniknya beberapa varian virus memiliki gejala yang hampir sama dengan flu biasa. Untuk memastikannya harus filakukan pemeriksaan secara berlanjut seeprtu tes PCR dan sebagainya.
BACA JUGA :
Presiden Disuntik Vaksin COVID-19 Booster Kedua di Istana Bogor
Sebuah wacana kemudian bermunculan. Hal ini juga disetujui oleh dr. Shela P Sundawa. Dalam unggahan terbarunya dia menyebut jika dia merasa gejala batuk pilek lebih sering terjadi.
Tidak hanya intensitas keseringannya, namun lebih lanjut dokter spesialis anak itu menyebut jika batuk pilek saat ini semakin susah untuk diobati. Dia berharap akan ada penjelasan atau penelitian untuk menjelaskan fenomena ini.
“Ini perasaan saya aja atau emang setelah pandemi ini, batuk pilek jadi lebih sering dan lebih susah diobatin ya. Semoga dalam waktu dekat ada paper yg bisa menjelaskan ini,” tulisnya.
Dia menduga jika hal ini mungkin saja disebabkan oleh adanya kombinasi dari precaution yang terjadi selama masa pandemi COVID-19.
Sistem imun dalam tubuh manusia disebut minim interaksi dengan kuman penyebab batuk pilek karena protokol kesehatan yang dijalani seperti memakai masker, jarang sosialisasi di luar.
Hal inilah yang bisa jadi membuat batuk pilek lebih parah larena dalam dua tahun belakangan tidak beri teraksi dengan bakteri penyebabnya.
“Kombinasi dari precaution selama pandemi COVID-19 (memakai masker, jarang bersosialiasi di luar) ditambah minimnya interaksi sistem imun kita dengan kuman penyebab batuk pilek selama 2 tahun belakangan ini dianggap berpengaruh dalam lebih sering dan parahnya batuk pilek belakangan,” tulisnya dalam sebuah utas.
Untuk mengetahui lebih lanjut beberapa perbedaan gejala COVID-19 dengan flu biasa dipaparkan berikut:
Halaman : 1 2 Selanjutnya